Mengenai Saya

Senin, 05 April 2021

IDEOPOLSTRATAK

Ketika orang membicarakan ideologi, tentunya yang dibicarakan adalah Ide atau gagasan. Nah, gagasan atau pikiran adalah sesuatu yang masih abstrak, belum empirik. Sehingga ihwal inilah kemudian memungkinkan untuk direalisasikan atau diaplikasikan didalam suatu komunitas atau masyarakat, berdasarkan kebutuhan.

Secara maknawi, pertama, Ideologi merupakan seperangkat gagasan. Artinya gagasan tersebut tidak tunggal. Tetapi, dia menjadi bagian dari satu hal ke hal yang lain atau kompherensif. Kedua, Ideologi harus konsisten. Menurut 'Kuncoro ningrat', ideologi adalah cita-cita atau mimpi yang hendak diwujudkan oleh suatu masyarakat dalam satu komunitas.

Ideologi sendiri memang berasal dari bahasa latin. Namun, pertama kali dikemukakan oleh Seorang Filsuf asal Prancis, yaitu 'DesTut De Tracy,. Bahwa Ideologi adalah ide, cita-cita, melihat atau memandang. Sedangkan Logika adalah Rasio. Secara harfiah, ideologi adalah seperangkat ide yang membentuk paham atau keyakinan untuk mewujudkan Cita-cita manusia.

Minimal, menurut 'Austin Readiy', ada 4 ciri-ciri ideologi yang perlu diperhatikan. pertama, Ideologi harus komperhensif. Maksudnya ialah ideologi itu harus menyeluruh, meliputi semua aspek kehidupan, dari tidur sampai tidur kembali. Kedua, ideologi itu harus Profesif. Maksudnya ideologi itu membentuk keyakinan, karena itulah ia berkesinambungan dan berlansung lama. Ketiga, ideologi itu harus ekstensif. Maksudnya ia melibatkan banyak orang. Keempat, ideologi itu harus Intensif. Maksudnya komitmen untuk tetap merealisasikan ideologi terus menerus.

Sementara fungsi ideologi ialah : Pertama, etika. Fungsi ideologi itu meniscayakan adanya nilai-nilai yang menjadi pandauan dari tindakan atau perilaku bagi suatu masyarakat dalam suatu komunitas. Sehingga tatanan masyarakat bisa berjalan sebagaimana mestinya. Kedua, justifikasi. Maksudnya adalah landasan atau dasar dalam membuat keputusan atau kebijakan. Ketiga, integrasi. Bahwa ideologi itu fungsinya mempersatukan semua persepsi dalam suatu masyarakat. Keempat, simbol komunikasi. Kelima, guindance atau panduan sikap dan tindakan politik seseorang atau kelompok.

Fungsi lainnya misalnya, bahwa Fungsi ideologi itu adalah Perspektif atau cara pandang dari suatu tindakan politik, yang diusahakan untuk diinterpretasikan. Maksudnya ideologi politik itu bagaimana membantu pola perilaku dari suatu sistem politik.

Jika kita menelisik lebih jauh, ada banyak sekali ideologi didunia ini. Namun ada beberapa saja, pada kesempatan ini coba kita ulas secara umum.

Pertama adalah Liberalisme. gagasan utama liberalisme adalah kebebasan individu dan sangat menjunjung tinggi kesetaraan didalam suatu negara. Hak-hak individu niscaya dilindungi oleh negara. dalam liberalisme Klasik, peran negara harus dibatasi,  agar tidak mengekang individu-individu.Sistem ekonominya disebut Kapitalisme. 

Kapitalisme adalah kebebasan individu dalam mengakumulasi kapital secara individual. Dalam ideologi ini, negara tidak diperbolehkan ikut campur dalam memperkaya diri seseorang. Nah, Kapitalisme pertama kali didengungkan oleh Adam Smith. Kapitalisme memiliki 3 prinsip, yang pertama adalah kemerdekaan pribadi. Kedua, pasar bebas. Ketiga,  tidak boleh ada kepemilikan negara.

Kedua adalah Sosialisme, gagasan utama ideologi ini isinya adalah kesetaraan sosial, bahwa setiap individu memiliki hak yang sama dan negara memiliki kewajiban untuk mengatur kepemilikannya. Sosialisme merupakan antitesa dari liberalisme klasik. Dimana pemerintah atau negara memiliki peran penting atas Individu-individu untuk mengatur kesetaraan, bahwa tidak ada kepemilikan pribadi. Prinsip dasar didalam sosialisme adalah kolektivitas. Maka,  negara sangat punya peran penting dalam menyelaraskan warga negaranya. 

Ketiga konservatisme adalah dimana kondisi seseorang atau sebuah komunitas yang sudah mapan. tetapi, paranoid terhadap perubahan-perubahan di struktur masyarakat. Karena, mereka menganggap bahwa perubahan itu akan merugikan mereka. Oleh karena itu, konservatisme biasanya di dukung oleh elit yang telah mapan secara politik dan ekonomi.

Keempat, anarkisme. Falsafah politik mereka, bahwa masyarakat itu eksis tanpa aturan. Jadi, aturan tidak perlu di buat, sebab dengan sendirinya akan tercipta. Prinsip mereka adalah kebebasan individu yang tidak memerlukan aturan. negara merupakan sumber ketidakteraturan. Makanya, masyarakat anarki tidak membutuhkan negara, mereka bahkan anti negara. 

Kelima,  Fasisme. Fasisme merupakan reaksi atas kesenjangan,  ketakutan,  penderitaan atau ketiadaan harapan tentang masa depan yang baik. Ideologi Fasisme lahir dalam kondisi masyarakat yang sangat mapan secara ekonomi,  sosial dan politik. Fasisme berkembang saat masyarakat sudah menuju modern,  hanya saja Demokrasi terbonsai. Fasisme ini adalah gerakan yang di gerakkan oleh militer.

Keenam, adalah Marxisme, ideologi ini berangkat dari gagasan Karl Marx yang tentuang dari suatu sistem ekonomi, politik dan sosial. Marxisme merupakan antitesa dari ideologi Liberalisme dan sosialisme.  

Secara sederhana, komunisme menginginkan Masyarakat Tanpa kelas. Sehingga pandangan ini relatif sama dengan pandangan Anarkisme. Liberalisme atau kapitalisme dan Sosialisme. Menurut Marx,  kedua idoleologi diatas tidak memberikan perubahan sosial diMasyarakat. Yang kaya tetap kaya dan Miskin tetap miskin. Akhirnya kita kenal terma Kelas proletart dan kelas Borjuasi. Kelas pemilik modal dan Kelas pekerja. Untuk bisa menguasai aset tersebut. Harus di lakukan revolusi. Negara harus membentuk suatu partai,  dimana partai inilah yang menampung para buruh-buruh untuk merebut kekuasaan. Maka,  muncullah teori yang disebut Komunisme. 

Nah, komunisme berkembang di Prancis, Inggris, karena saat itu eropa sedang mengalami revolusi industri pertama diPabrik-pabrik tekstil. Marx dibantu oleh sahabatnya, yaitu tidak lain adalah seorang anak pemilik Perusahaan terbesar di Inggris untuk mengembangkan manifesto komunisme partai. Hebatnya Marx adalah buku-bukunya tersebar di eropa, sehingga gagasannya menjadi pemantik untuk beberapa revolusi di eropa. Gagasan Marx di adopsi oleh Lenin, yang dirangkaikan dengan Militer,  bahwa harus negara yang mengatur semua itu, dengan satu partai dan militer.

Komunisme berkembang sampai ke cina, di adopsi oleh Mao Ze Dong. Mao melihat,  revolusi bisa terjadi atau dilakukan oleh kelompok pekerja atau buruh. Hanya saja Di China tidak ada pabrik. Maka, Mao merekonstruksi gagasannya Marxime menjadi Maoisme. Maoisme merubah platform penggerak revolusi itu bukan pada buruh lagi, tetapi pada petani.

Ketujuh adalah Nasionalisme, gagasan utamanya adalah kesadaran tinggi, cinta tanah air dan bangsa dari individu dan masyarakat yang tinggi, di tunjukkan melalui sikap. Namun perlu di bedakan antara Nasionalisme dan Chauvinisme. Chauvinisme adalah ideologi fanatisme yang berlebihan, menganggap dirinya besar dan benar dan orang lain kecil dan salah. Prinsip Nasionalisme ialah menolak imprealisme dan ekspansi luar dan melindungi pribumi. Karena di dalam konsepsi nasionalisme, bahwa bangsa berhak menentukan nasib dirinya sendiri. Negara harus melindungi bangsanya dari semua intervensi asing.

Kedelapan, neoliberlisme. Neolib sebenarnya Bagus, sebagai sebuah gagasan. Karena ia lahir sebagai antitesa atas Liberalisme Klasik. Neolib lebih menekankan Konsep Humanistik ketimbang Pasar bebas. Cuman prakteknya Negara di jadikan babu, jongos bin budak oleh pemodal?.

Jika kita menggunakan spektrum linear dalam memetakan ideologi. maka,  kita mengenal Istilah kiri (Revolusioner) dan kanan (Status qou). Misalnya, paling kiri (komunisme), agak ke tengah (sosialisme), di tengah (liberalisme), agak ke kanan (konservatisme), kanan full (Fasisme). Jika spektrum linear di gunakan, maka Fasisme dan Komunisme sangat menganga jurang pemisahnya,  yang satu menginginkan perubahan,  yang satu mempertahankan kekuasaan. Tetapi, spektrum Linear sudah tidak kontekstual. sebab,  baik komunisme dan Fasisme, sama-sama Otoriter.

Selain spektrum itu linear, berkembang spektrum lain dalam memetakan ideologi, disebut sebagai Spektrum tapal kuda, di susun mengikuti tapal kuda. tetapi di atasnya ada konvergensi. Konvergensinya ialah tetap Fasisme dan Komunisme bertemu, bahwa kedua ideologi tersebut, sama-sama Otoriter, tetapi satunya menginginkan perubahan, yang satunya tidak. 

Namun,  terdapat pembaharuan lagi dalam spektrum ideologi, yaitu dua dimensi : tetapi, tetap menggunakan diksi kiri dan kanan, namun ada garis vertikal yang menunjukkan Otoritarian dan Libertarian (demokrasi). 

Tentu yang menjadi pertanyaan adalah fungsi ideologi itu apa?. Suatu Ideologi dapat di pelajari dan di formulasikan dalam tataran abstrak pikiran dan jiwa manusia Atau ideologi akan menjadi landasan berpikir, cara pandang dalam menafsirkan dunia.

Secara umum,  ideologi itu bertujuan : pertama, untuk memberikan motifasi dalam menggapai mimpi dalam hidup. Kedua, menjadi sumber inspirasi, norma dan nilai sosial. Ketiga, menjadi panduan dalam menemukan identitas diri. Keempat, menjadi navigasi individu bagi tindakan sosial di masyarakat. 

Sedangkan politik berasal dari bahasa Inggris, yaitu polite, eving or sowing good atau menunjukkan kelakuan yang baik. Lalu, ia berkembang menjadi Sensibel atau Wise. Jika dilihat dari akar kata politik yaitu polite, dapat disimpulkan bahwa aspek penting yang harus dimiliki oleh seorang politikus adalah adanya moral yang baik, sebagai suatu upaya untuk membangun citra serta dapat menjadi uswah atau Tauladan bagi yang dipimpinnya. Makanya, doktrin politik yang berseliweran bahwa politik di identikkan dengan sesuatu yang buruk itu keliru. 

Secara umum politik itu adalah kita ingin apa, bagaimana mencapainya. Misalnya, jika politik berkaitan dengan pemimpin. Maka, kita harus tahu dulu, pemimpin atau learder itu apa?. Leader berasal dari bahasa belanda "Leaden is Legend" yang artinya pemimpin adalah pelayan. Maka, jika ada pemimpin yang minta di layani,  itu berbanding terbalik dengan defenisi pemimpin yang sesungguhnya.

Politik secara sederhana dapat kita artikan sebagai suatu media untuk mencapai maksud atau tujuan. Politik merupakan pengetahuan terapan, di mana dengan pengetahuan politik, maksud serta tujuan yang akan dicapai dapat diperjuangkan melalui perjuangan politik dengan menggunakan ilmu pengetahuan politik. Tentu saja di dalam politik tersebut masih membutuhkan banyak pengetahuan terapan yang lain, yaitu strategi dan taktik.

Secara singkat politik adalah untuk kekuasaan, sebab hanya dengan kekuasanlah tujuan dapat terwujud. Namun dengan kekuasan yang telah didapatkan nantinya, kekuasan tersebut tetap harus dijalankan berdasarkan atas ideologi yang sudah dipilihnya.

Dalam kaitanya dengan ini, politik tidak terlepas dari 4 hal; pertama Order (susunan, pembagian atau perintah). Kedua, vitue (kebajikan). Ketiga, Freedom (kebebasan atau kemerdekaan). Keempat, happiness atau welfare (kebahagiaan dan kesejahteraan). 

Kekuasaan yang diperoleh melalui politik haruslah dapat mewujudkan empat hal tersebut di atas, jika tidak maka kekuasaan yang ada bertentangan dengan fithrah dan tujuan kekuasaan yang murni, tentu saja jalan yang dilalui oleh perjuangan politik adalah tidak benar, sebab akibatnya pun tak selaras dengan tujuan idealnya.

Strategi dan Taktik. Jika ada terma Strategi dan taktik, seolah-olah kita di lekatkan pada sebuah pertempuran dan peperangan. Strategi itu adalah memanfaatkan pertempuran untuk mengakhiri peperangan, sedangkan taktik adalah cara menggunakan kekuatan untuk memenangkan pertempuran. Atau menghadapi peristiwa politik tertentu.

Nah, taktik dan Strategi ini punya relevansi dalam praktiknya. ada Strategi yang Jamak atau umum di gunakan dalam setiap perhelatan apapun : (1). Jika semua taktik berhasil,  maka semua strateginya berhasil. (2). jika semua taktik gagal,  maka semua strategi gagal. (3). jika salah satu taktik gagal, maka strategi bisa berhasil. jika taktik yang lain berhasil dan bersifat strategis. (4). Jika sebahagian taktik berhasil dan sebahagian taktik lain tidak berhasil, maka strategi gagal. Taktik adalah kegiatan dari strategi. 

Karenanya Taktik harus tunduk dan mengabdi kepada strategi. Rencana perjuangan (strategi) meliputi perjuangan secara menyeluruh baik dalam hubungan nasional, internasional dan daerah atau lokal, maupun mengenai semua segi penghidupan dan kehidupan masyarakat atau negara, ekonomi, hankam, pendidikan, dan lain-lain.

Mula-mula kita berideologi yang merupakan tujuan perjuangan. Lalu, kekuatan disusun dalam organisasi.  organisasi bergerak dalam arena politik, karenanya harus selalu diikuti perkembangan politik. Karena politik mempunyai hukum-hukum sendiri, maka cara berpikir harus politis, tidak normatif dan tidak yuridis formal. Setelah secara berpikir politis kita menanggapi setiap persoalan politik, maka disusunlah garis strategis untuk jangka waktu tertentu dan di tentukanlah langkah-langkah taktis untuk setiap persoalan politik tertentu pada saat tertentu.

Taktik adalah bahagian dari strategi,  maka Taktik harus tunduk dan mengerti pada Strategi. Makanya,  ada idiom dalam terma pergerakan, menyebutkan bahwa "Berpolitik tanpa organisasi adalah oportunisme dan berorganisasi tanpa berpolitik itu avonturisme. sedangkan berpolitik tanpa stratak adakah nekat". Sebagaimana kita ketahui,  bahwa Opurtunisme,  avonturisme dan nekat adalah penyakit bagi perjuangan.

Jadi dalam menyusun strategi,  kita harus tahu beberapa catatan penting untuk mencapai tujuan: (1). Kita harus tahu atau menetapkan sasaran organisasi dalam jangka waktu tertentu. Sasaran di sesuaikan dengan kemampuan oraganisasi. (2). Jangka waktu di tentukan, dengan dua hal : jangka waktu panjang dan pendek (Sekarang). Nah, hal ini yang kerap kali diabaikan hampir semua organisasi, karena tidak ada program jangka panjang dan jangka pendek organisasi, kalau dulu dalam negara, program jangka panjangnya disebut GBHN. Akibatnya banyak kita temukan ketidaksinambungan kepemimpinan. (3).  Harus ada strategi cadangan atau Plan B. (4). Harus tetap memperkuat kekuatan dan memperkuat posisi. (5). Harus mampu membuat opini publik.

Sedangkan, dasar-dasar untuk membuat sebuah Taktik adalah (1). Kita harus punya Fleksibilitas, yaitu suatu sikap atau langkah yang dapat berubah sesuai dengan kondisi yang terjadi. (2). kita harus evaluatif, orientatif dam estimatif Atau kerap di sebut, plan do actions. Nah, kebanyakan kita hanya sampai di Plan do, actionnya nol. (3). perjuangan politik tidak mampu melihat hasil atau keberhasilan yang di capai. Nah, ini yang di sebut analisis. sebab,  belum terjadi. Namun untuk menentukan langkah, atau menghitung-hitung, serta mengevaluasi kemungkinan yang akan terjadi. (4). Kerahasiaan. Strategi haruslah berisfat rahasia, biarlah lawan yang meraba-raba, apa langkah yang kita gunakan untuk mencapai tujuan. (5). Gerak tipu atau mengelabui. Nah, ini kerap di salah gunakan, padahal sejatinya harus positif. (6). 5 S (Sasaran,  sarana, Sandaran, sistem dan saat).

Strategi Taktik itu memiliki hukum-hukum: (1). Kuantitas, jumlah yang besar akan mengalahlan jumlah yang kecil. Pihak yang berjumlah kecil tidak boleh menyerang musuh dengan jumlah yang besar. Jika pihak yang berjumlah besar menyerang pihak yang berjumlah kecil, hendaknya menyingkir. Musuh yang berjumlah besar, tidak dapat dihancurkan sekaligus, melainkan sedikit demi sedikit secara terus menerus. (2). Perpaduan antara kuantitas dan kualitas. Kurang dalam kuantitas, harus di imbangi dengan kualitas. Ataupun sebaliknya. (3). Posisi yang baik adalah separuh kekuatan, posisi yang tidak baik akan menyerap 2 kali kekuatan. (4). Candangan. Dia yang telah mundur dan kalah, tetapi masih punya cadangan, akan maju kembali. Jika musuh telah mundur, maka sebaiknya di kejar, sebelum dia mengumpulkan cadangan untuk kembali menyerang. Artinya,  jika berjuang secara total, jangan sisakan apapun. (5). kawan, lawan dan sekutu. Secara Ideologis, kawan adalah orang yang seideologi dengan kita. Secara Strategis, Sekutu harus diperbanyak dan lawan harus diminimalisir.

Musuh terbesar adalah dorongan ideologi yang membahayakan kehidupan ideologi diri sendiri atau diri sendiri. Sekutu dan musuh nomor satu adalah lawan. Lawan dan sekutu nomor satu adalah musuh. Antara sekutu dan musuh, terdapat golongan-golongan yang bukan musuh dan dan bukan sekutu. Golongan ini pada suatu saat dapat menjadi musuh dan pada saat yang lain bisa menjadi sekutu, Dan saat yang lain bisa menjadi sekutu dan musuh sekaligus.

(6). Devide at impera (politik adu domba). (7). Menyerang. Menyerang adalah pertahanan terbaik. Yang menang adalah yang selalu memegang inisiatif. Biarkan lawan menyerang dengan menggunakan inisiatif kita,  pada saat dan tempat yang kita pilih. Biarkan lawan bereaksi dengan isu-isu yang kita sebar. 

Berikut saya sertakan beberapa Stratak sun Tzu : Strategi peramg Sun Tzu, Seorang jendral perang harus memperhatikan atau cara memanfaatkan musim, cuaca, temperatur dan waktu. 

Dalam sejarah, misalnya, Kekalahan Napolen Bonaparte, karena Badai Salju. Itulah hebatnya Jendral Rusia, yang memancing Jerman menyerang, di waktu yang badai Salju akan datang. Atau zhauge Liang, yang memiliki pasukan kecil, tidak imbang dengan Pasukan Cao-Cao. tetapi bisa menang, karena memanfaatkan Angin dan memanfaatkan psikologi orang, padahal pasukannya tidak memiliki senjata sama sekali. 

Ada 36 strategi Sun Tzu dalam Perang :

1. Perdaya Langit untuk melewati Samuder. Artinya,  kalau berat jangan terang-terangan, agak sembunyi-sembunyi,  karena gerak terang-terangan, agak mengkhawatirkan dan responnya gampang. Maksud lainnya ialah Supaya Langit salah lihat, geraknya dibikin samar-samar. Hal ini penting dalam perjuangan, sebab orang yang membongkar semuanya,  geraknya lebih mudah di kalahkan. 

2. Kepung Wei untuk menyelematkan Zhao. Artinya jika tidak bisa mengalahkan A,  tetapi kita bisa mengalahkan B,  sementara B dekat dengan A. Padahal target kita adalah A,  maka taklukam saja B. Nanti A pusing sendiri dan lebih mudah di kalahkan. Maksudnya,  ialah Preteli kekuatan A,  lewat B. 

3. Pinjam tangan untuk membunuh. Artinya, kalau kita sendiri tidak bisa mengalahkan,  maka pakai tangan teman kita untuk mengalahkan. 

4. Membuat musuh kelelahan untuk menghemat energi. Nah,  strategi ini kerap di gunakan barat pada timur. Misalnya,  barat menebar Isu Islamisasi,  kita ribut lagi,  diskusi lagi. Belum selesai,  muncul lagi isu Civil Society,  diskusi lagi. Muncul lagi,  Islam Kosmopolitanisme,  ribut lagi. Padahal Hal itu belum tentu relevan dengan realitas sosial kita sehari-hari,  kan capek itu. 

5. Gunakan kesempatan untuk merampok saat terjadi kebakaran di tempat yang lain. Ini kedengarannya agak jahat,  tetapi maksudnya kalau ada kekacauan, kita masuk untuk mengambil keuntungan. Kalau tidak ada kekacauan,  bikin kekecauan. Tidak perlu perang, kita kacaukan saja ekonominya, kalau sudah kacau. Kita masuk tawarkan Utang. Jika sudah berutang,  maka bergantunglah mereka pada kita. 

6. Berpura-pura menyerang dari timur,  tapi seranglah dari barat. Artinya jebakan

Strategi berhadapan dengan Musuh

7. Buatlah sesuatu untuk hal yang kosong. Artinya adakalanya kita harus melakukan sesuatu yang tidak ada. Saat orang-orang sudah tidak menganggap kita,  maka masuklah dengan sesuatu yang ada. Tujuannya untuk mengacaukan kalkulasi musuh. 

8. Secara rahasia, pergunakanlah Cheng zang. Artinya carilah jalur alternatif,  yang orang tidak mengira kita akan masuk lewat jalur itu. 

9. Pantau api yang terbakar di sepanjang sungai. Artinya waspada dan ambil keuntungan sebanyak-banyaknya. 

10. Pisau bersarung didalam senyum atau menyembunyikam belati dibalik senyuman.

11. Pohon prom berkorban untuk pohon bresik. Artinya adakalanya kita harus berkorban untuk mendapatkan sesuatu yang lain,  yang lebih besar. 

12. Mencuri kambing sepanjang perjalanan. Artinya mengurangi kekuatan musuh. Bisa dengan menjadikan itu sebagai kawan atau tidak menjadikannya sebagai musuh. 

Strategi penyerangan :

13. Kagetkan ular dengan memukul rumput di sekitarnya. Artinya Palingkan perhatiannya,  agar tidak menyasar ke kita. Sehingga dia tidak waspada dan kita bisa menaklukkannya dengan mudah. 

14. Pinjam mayat orang lain untuk menghidupkan Jiwanya. Artinya jika ada musuh yang di buang atau di sisihkan, jika ia bermanfaat, ambil dan gunakan untuk melawan musuhmu. Atau musuhnya musuhmu adalah temanmu. 

15. Giring macam untuk meninggalkan sarangnya. Artinya, jika ada orang hebat yang susah di kalahkan di medannya. Maka giringlah dia agar keluar dari kandangnya.

16. Pada saat menangkap lepaslah satu. Artinya ketika kita menawan pasukan musuh,  lepaslah satu. Sebab,  itu akan berguna untuk membocorkan apa yang terjadi di sini. Tergantung kita memberikan atau menujukkan apa padanya sehingga ia memberikan informasi apa ke teman-temannya. 

18. Kalahkan musuh dengan menangkap pemimpinnya. 

Kongklusinya ialah Tujuan membenarkan setiap cara,  sepanjang tidak bertentangan dengan ideologi dan tidak berakibat merugikan diri sendiri. Hal di kenal dengan manajemen Konflik. Jadi,  sengaja memunculkan konflik, lalu di mainkan alurnya,  entah dengan hal negatif atau positif, yang bertujuan positif. Namun,  ingat manajemen konflik membutuhkan jam terbang yang tinggi, jika kita salah dalam planning dan pelaksanaan. maka akan merugikan diri kita sendiri. 


*Pustak hayat

*Pejalan sunyi

*Rst

*Nalar pinggiran