Mengenai Saya

Sabtu, 30 Desember 2023

FATWA DAN NADA - NADA HARMONI TOA MASJID ISHAK SERTA GEREJA ISMAIL DI ALOR

Fatwa itu kata bahasa arab, bila di Indonesiakan artinya bisa "nasihat", "petuah", "jawaban" atau "pendapat". Kata ini biasa dilakukan oleh lembaga atau per-orangan yang diakui otoritasnya, disampaikan oleh seorang Mufti atau Ulama, sebagai tanggapan atau jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan oleh peminta fatwa (mustafti) yang tidak mempunyai keterikatan. Dengan demikian peminta fatwa tidak harus mengikuti isi atau hukum fatwa yang diberikan kepadanya.

Di atas hanya pengulangan saja, biar semua tahu duduk persoalan yang sebenarnya. Setiap pergantian tahun di bulan Desember, selalu saja kata fatwa ini menjadi bulan-bulan orang. Bahkan saya dengar, ada yang dari tidur sampai tidur kembali mendebatkan soal ini. 

Apa sih urgensinya?, tentu ada bagi orang sebahagian, dan ada juga yang menganggapnya tidak penting. Tergantung dari mana ia memulai memandang.

Begini kiria-kira, MUI sekalipun banyak yang melecehkan, mempertanyakkan otoritasnya, menghina orang-orang di dalamnya, bahkan ada yang menyerukan untuk dibubarkan. Tetap saja dipandang sebahagian ummat Islam sebagai lembaga yang memiliki otoritas untuk mengeluarkan petuah-petuah keagamaan. Bukan hanya itu, dalam kasus dugaan penistaan beberapa tahun kemarin, justru pihak kepolisian meminta fatwa MUI sebagai alasan utama diterima atau tidaknya pelaporan.

Saya juga masih memandang lembaga ini cukup penting untuk dipertahankan eksistensinya. Sekalipun ada poin-poin fatwa tertentu yang secara peribadi saya tidak pernah patuhi sampai hari ini, juga tidak diikuti cercaan terhadap kumpulan ulama-ulama tersebut dengan kata-kata yang tidak sejuk. Karena apa?. Karena, Meraka sudah saya anggap memenuhi kualifikasi itu (otoritas).

Fatwa bukan agama, hukum-hukum agama (Islam) juga bukan hanya fatwa. Tetapi mengeluarkan fatwa bukan pekerjaan semua orang (Islam). Ada Ilmunya, ada sandarannya, ada dalilnya, ada rujukannya dan lain-lain. pertangungjawabannya juga bukan hanya di dunia. tetapi, di Akhirat. Itulah sebabnya, integritas moral, kesalehan sosial maupun individu, ilmu pengetahuan dalam soal agama, benar-benar harus diverifikasi bagi siapapun yang mengeluarkan Fatwa.

Dalam mengeluarkan Fatwa, tidak juga semua Ulama seragam menyepakatinya Dan sudah berlangsung lama sampai hari ini, itu artinya kita masih punya pilihan-pilihan lain. Pilihan-pilihan itu bukan dipilih di atas rasa suka dan tidak sukanya kita terhadap Ulama atau lembaga tertentu, tetapi lebih pada kedalaman ilmu (agama) yang kita miliki, kesadaran atas manfaat dan mudharat dalam pilihan kita. Begitu kira-kira pandangan saya dalam memahami dan mematuhi fatwa Ulama.

setelah kita letakkan persoalan ini, mari kita bicara soal kepatuhan orang (Islam) terhadap fatwa. Saya berani katakan, tidak semua ummat Islam di Indonesia patuh dan taat terhadap "petuah" yang dikeluarkan oleh MUI (Toh, Firman Allah dan Sabda Nabi saja sering dilanggar oleh kita-kita). Cuman bukan kemudian Ulama-Ulama itu pensiun dari mengelurkan fatwa atau nasihatnya, sepanjang agama ini masih ada, ummat masih ada (sekalipun hanya 1 orang saja). Tugas Ulama adalah meluruskan dan menyelamatkan aqidah ummatnya.

Dalam konteks Fatwa soal penggunaan atribut Natal, ucapan natal dll, banyak saya lihat di media sosial yang mendebatkannya. Ketidakseragaman pendapat Ulama-pun muncul dalam soalan ini, saya ingin menarik diri dari persoalan debatebel ini untuk menceritakan sedikit tentang apa yang terjadi di lingkungan saya tumbuh, termasuk Di kampung saya. Karena cerita itu bukan basisnya teks, tapi realitas faktual yang terjadi sejak agama hadir sebagai pembeda antara Muslim dan Kristen di Alor - NTT.

Begini ceritanya, tidak sedikit keluarga besar saya dari jalur Bapak dan mama adalah pemeluk Agama Nasrani, adik sepupu kakek dari jalur Bapak beserta anaknya adalah Nasrani, ada juga adik sepupunya Bapak yang menjadi Penatua (Imam) di Gereja kecil di samping Kampung Muslim yang saya tinggali, ada juga kakek saya (saudara sepupu kakek kandung, kakek dari jalur Bapak), baru-baru berpulang keharibaan Tuhan adalah mantan Ketua Yayasan Gereja paling besar di Kalabahi (Tribuana), Alor NTT. Itu belum dari Jalur Mama saya dan Beberapa Keluarga Alor, yang telah lama sudah seperti Om dan tante saya di Landak Baru. Hampir semua hal, ayah saya harus hadir menyatakan pendapat. 

Saudara Kandung nenek, dari Jalur mama, 3 orang sekaligus saudaranya Beragama Nasrani. Semuanya bermukim di Kalabahi, beberapa tahun lalu, saya silaturahim satu persatu dan memperkenalkan nama, bahwa saya Keponakannya. 

Mereka adalah Kakak, Bapak dan Kakek secara biologis yang mesti saya hormati, hargai dan menempatkan mereka sebagaimana agama memerintahkannya. Bahkan beberapa Om dan Tante, saya. Menyelesaikan Studinya, di Makassar. Tinggal bersama Ayah dan Ibu saya. 

Mereka tidak pernah sedikitpun mendebatkan soal aqidah, apalagi meributkannya sampai seluruh dunia tahu. Tidak pernah ada diskusi lintas agama diantara kami, tidak perlu ada lembaga atau LSM yang hadir untuk mengedukasi kami tentang membangun rasa saling menghargai satu sama lain. Karena apa?, kami semua sudah menyadarinya dalam diam, apa-apa yang mesti kami lakukan dan patuhi.

Tidak pernah juga keluarga saya dipaksa harus mengucapkan selamat Natal, apalagi dipaksakan untuk harus menggunakan atribut natal (di kampung belum ada kayaknya). Pun sebaliknya. Karena kami anggap ucapan dan simbol-simbol itu tidak lebih penting dari rasa saling mengharagi satu sama lain sebagai saudara sedarah, semua kehidupan kami jalani penuh toleransi sebelum MUI didirikan sampai hari ini, bahkan sampai dunia ini kiamat.

Justru, Yang saya lihat sejak kecil, Idul Fitri dan Natalan di kampung hampir sudah tidak diletakkan pada tempat sebagaimana orang-orang kota jalani, memandang dan menikmati. Bahwa itu sudah tidak dianggap sebagai upacara keagamaan, tetapi lebih pada pesta keluarga, ruang bersilaturrahim, membagun keakraban, memperkenalkan sanak famili dan lain sebagainya. Karenanya, dalam konteks ini hampir sebahagian besar keluarga lalai dalam mematuhi fatwa MUI. Pertimbagannya adalah lebih besar manfaatnya ketimbang mudharatnya.

Lantas, setelah jalan itu diambil, orang tua kami di kampung mencaci Ulama-ulama yang mengelurkan fatwa?. Jangankan mencaci, membaca bahkan kata fatwa-pun mereka pasti belum pernah mendengarnya. Rutinitas keagamaan dijalankan dengan begitu "alakadarnya", tetapi menyimpan pesan yang sarat maknanya. Bahwa bersaudara secara biologis adalah sesuatu yang Given, tanpa pilihan, sedangkan beragama adalah pilihan sadar. Yang mestinya dijalankan dengan cara-cara sadar tanpa paksaan.

Yang Muslim menghargai yang Nasrani, Yang Nasrani menghargai yang Muslim. Jujur, ini mereka lakukan tanpa kata-kata, dalam diam mereka saling menghargai dan menghormati. Tidak juga karena anjuran siapapun (Ustad, pendeta dll) karena, ajaran untuk saling menghargai hadir sebelum Agama Formal di anut oleh masyarakat sekitar.


**

Saban pagi, denting lonceng gereja POLA -Alor, NTT, melengking, bersahut-sahutan dengan suara adzan. Di teluk Alor, denting lonceng gereja dan gema suara adzan, menjadi harmoni, memintal tiga dimensi; alam, teknologi dan justifikasi teologis dalam satu harmoni keindahan.  

Tak ada “noise,” sebagaimana kegaduhan dan purbasangka tuan dan Puan. Berabad-abad, agama, kebudayaan dan kedatangan teknologi, duduk sebangku dalam harmoni dan common sense. Tak ada soal, apalagi konflik dalam relasi sosial. Dinding teologis menjadi tipis, agama dan terlebih penganutnya, telah mengalami trans-human dan transkultural. Melampaui batas-batas agama dan batas-batas kebudayaan. Hanya tuan dan puan yang hidup dalam imajinasi bernegara yang noise dan false.

Di desa Leluhurku (Alila) - Alor - NTT, Toa masjid Ishak dan lonceng gereja Ismail, terletak saling berhadapan. Nama masjid Ishak dinamai oleh warga Nasrani dan nama gereja Ismail ; disematkan oleh saudara Muslim di desa Alila. Tak ada kegaduhan apalagi purbasangka. Agama dan kebudayaan, justru menjadi alat perekat sosial.

Tiap subuh atau jam ibadat pagi (Nasrani), suara toa dan lonceng saling beradu. Tak ada “noise.” Kebisingan, hanya terjadi dalam kekacauan imajinasi bernegara Tuan dan puan dan sejumlah patologi sosial yang ada di kepala kalian.     

Di Alor, Toa masjid, tak sekedar seruan untuk shalat. kegiatan adat, kerja bakti, kegiatan desa, semuanya diserukan dengan toa masjid. Kebangunan agama, mengalami kosmopolitanisasi pada dimensi adat dan kebudayaan. Sarana agama menjadi sarana kebudayaan, tanpa ada demarkasi ekstrem keduanya.   

Relasi agama dan negara, demikianpun relasi agama dan kebudayaan, perlu diletakkan pada perspektif yang inklusif (saling menerima). Jangan sampai, kita-kita yang mengaku beragama justru menjadi provokator. Teknokratisasi agama oleh aparat negara, justru akan semakin mengacaukan kehidupan beragama. Negara yang partikulir, tak akan sama dengan agama yang universal.

Bila berkenan Tuan dan puan, Suatu hari Ke Alor, untuk Mendengarkan nada-nada Harmoni Toa Masjid dan lonceng Gereja. Siapa tahu, setelah dari Alor dan Kembali ke kota kalian, Bisa sembuh ! 😉. 

Terakhir, Saya lebih memilih berjarak dengan saudara seiman yang bebal, yang memusuhi keluarga dan kaumku secara diam-diam, karena ingin memonopoli surga dan dunia di banding memutus kekerabatan dan menghancurkan persaudaraan yang telah di cerminkan leluhur sebelum kaumku mengenal ajaran wahyu yang diajarkan para muballig, tokoh agama dan misionaris dari negeri yang jauh.

Hal ini bukan assyobiah, tapi ini CINTA. Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha pengasih dan Penyanyang ; Salamun Yauma Wulid Ya Rohul Kudus. 

Silahkan menilai budaya orisnil kami yang telah terkonstruk sekian lama hingga hari ini, Kami tetap mengahrgai Ulama dan menempatkan mereka sebagaimana mestinya. 


*Pustaka hayat

*Rst

*Pejalan sunyi

*Nalar Pinggiran

HUKUM MENGUCAPKAN SELAMAT NATAL -


Dalam tradisi orang Arab, ada Istilah yang menyebutkan, "Kaama tassarofa bi muhammad bi adnan". Orang tidak tahu, siapa itu adnan?. Tetapi, karena berkahnya Rosulullah SAW, sehingga membuat orang akan mencari-cari Tahu, Adnan itu siapa?. Karena mempunyai cucu, punya Dzurriyah, yang bernama Nabi Muhammad SAW.

Secara lahiriah, keturunan Nabi Ibrahim, ada yang bernama, Yehuda bin Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim. dari jalur ini, memberitahukan kepada kita, bahwa Nabi Ibrahim adalah Yahudi, sedangkan orang Nasrani menganggap Nabi Ibrahim adalah orang Nasrani, karena sama-sama dari Yerusalem - Nazaret.

Saya Yakin orang Tidak kenal, ayah saya. Tetapi, karena saya bisa bermanfaat buat orang. Maka, orang akan melacak, siapa ayah dan Kakek Saya. Kira-kira begitu, perumpamaannya. Belakangan ini, saya cukup Menggemari dan menyenangi mengkaji, membaca dan mengikuti Kajian Tafsir. Ada satu hal yang hendak saya garis bawahi, yaitu mengapa Nabi Ibrahim disebut, “Maa kana Ibrahimu la yahudiau waa laa nasrani - Ibrahim itu bukan Yahudi dan bukan Nasrani". 

Jika saja tidak datang seorang Rosulullah SAW yang memberitahukan, bahwa Nabi Ibrahim adalah "Hanifaan Muslimin". Maka, hampir bisa di pastikan, kita tidak akan tahu bahwa Nabi Ibrahim adalah Datuknya Nabi Muhammad SAW. Namun ketika Nabi Muhammad SAW di utus menjadi Rosul dan Nabi Terakhir, ada sedikit problem, orang-orang Arab mempertanyakan Muhammad Ini Anaknya siapa, karena Dia orang Mekkah. Sementara yang Hidup di mekkah itu orang Jahiliyah. Maka, Di refleksikanlah oleh Allah bahwa engkau (Muhammad) adalah cucunya Nabi Ibrahim.

Hal itu bisa di Buktikan, bahwa Nabi Ibrahim pernah di mekkah saat meninggikan bangunan Ka'bah bersama Nabi Ismail, "Fii hii ayatum maqomum bainatum ibrahim". Selain itu, Bukti lainnya ialah Sa'i, Sebagaimana Kita Mahfum bahwa di prosesi Sa'i adalah peristiwa dimana Siti Hajar mencari air sebanyak 7 kali. Maka, terlacaklah, bahwa Nabi Muhammad menjadi Nabi itu sah, karena "Bi Dzurriyati Ibarahim". karena, Kakek Buyutnya adalah Nabi.

Di titik itulah, Maka status Nabi Ibrahim sebagai Bapak Tauhid (bapak semua agama) menjadi Paripurna. karena di Maklumatkan (di beritahukan) oleh Cucunya, Rosulullah SAW, "Millata Abikum Ibrahim". artinya, Jika saja tidak datang (ada) Nabi Muhammad SAW. maka Rujukan Nabi Ibrahim hanya pada Jalur Yahudi dan Nasrani. Kehadiran Rosulullah SAW (Islam) mempertegas, bahwa Nazab Biologis dan Teologis Nabi Ibrahim Tidak hanya Yahudi dan Nasrani.

Jika demikian kerangka Epistemiknya, apakah tidak boleh Jika Seorang Muslim mengucapkan Selamat Natal ataukah boleh?. Pertama, Secara pribadi, saya lebih memilih menghindari perdebatan ini. sebab Konsekuensi Tauhidnya ada dan hal ini juga bahagian dari sikap Hati-hati dalam beragama. Kedua, Perdebatan ini, sesungguhnya bukanlah perdebatan kita. Perdebatan ini adalah perdebatan Ulama Saudi (sekalipun Hanya minoritas). Selebihnya, Ulama-ulama di dunia membolehkan mengucapkan selamat Natal.

Memang Kita tidak akan menemukan dalil dari al-Qur’an maupun Sunnah yang secara spesifik membahas hukum ucapan selamat Natal. Polemik ini terjadi di era kontemporer, dimana ia muncul karena keinginan sebagian umat Islam yang hendak mengekspresikan sikap toleransinya dan sikap Egalitiarian kepada non-Muslim. Maka, karena ia tidak ditemukan di dalam al-Qur’an maupun Sunnah yang secara tegas menghukuminya, kasus ini masuk dalam kategori Ijtihad.

Jumhur ulama (mayoritas ulama) dari 4 madzhab besar dalam ilmu Fiqih (Maliki, Hanafi, Syafi’i, dan Hanbali) telah sepakat akan keharaman pengucapan selamat Natal. Namun, ulama-ulama kontemporer kembali mengulas hukum tersebut dikarenakan kasus ini masuk dalam kategori Ijtihad.

Perbedaan pendapat ini terjadi di kalangan ulama kontemporer, disebabkan Ijtihad mereka dalam memahami generalitas ayat atau Hadits yang terkait dengan kasus ini. Untuk memudahkan kita Menganalisa, Saya coba menyuguhkan Dasar Hukum yang bisa dijadikan sebagai legitimasi untuk mengucapkan Selamat Natal, kita bisa merujuk pada Q.S. Al mumtahana ; 8-10, seperti pada Ayat 8, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لَا يَنْهٰٮكُمُ اللّٰهُ عَنِ الَّذِيْنَ لَمْ يُقَا تِلُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ وَلَمْ يُخْرِجُوْكُمْ مِّنْ دِيَا رِكُمْ اَنْ تَبَرُّوْهُمْ وَ تُقْسِطُوْۤا اِلَيْهِمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ

"Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil." (QS. Al-Mumtahanah 60: Ayat 8)

Secara Implisit, Pada ayat tersebut, Allah SWT menegaskan bahwa perbuatan baik (Ihsan) kepada siapa saja itu tidak dilarang, selama mereka tidak memerangi dan mengusir kita dari negeri kita. Sedangkan, mengucapkan selamat natal merupakan salah satu bentuk perbuatan baik kepada orang non-muslim, sehingga perbuatan tersebut diperbolehkan.

Selain itu, dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA, Rosulullah SAW bersabda, “Dahulu ada seorang anak Yahudi yang senantiasa melayani (membantu) Nabi Muhammad SAW, kemudian ia sakit. Maka, Nabi Muhammad SAW mendatanginya untuk menjenguknya, lalu beliau duduk di dekat kepalanya, kemudian berkata: ‘Masuk Islam-lah!’. Maka anak Yahudi itu melihat ke arah ayahnya yang ada di dekatnya, maka ayahnya berkata,‘Taatilah Abul Qasim (Nabi Muhammad SAW ). ’Maka anak itu pun masuk Islam. Lalu Nabi Muhammad SAW, keluar seraya bersabda, ‘Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkannya dari neraka.’” (HR. al-Bukhari no. 1356, 5657).

Pada hadits tersebut, Rasulullah SAW memberi teladan kepada umatnya untuk berbuat baik kepada non-Muslim. Sehingga mengucapkan selamat Natal yang merupakan salah satu bentuk perbuatan baik kepada non-muslim, walaupun bukan dalam keadaan darurat. Ucapan tersebut diperbolehkan selama tidak mengganggu Akidah kita terhadap Allah dan Rasul-Nya.

Ulama kontemporer yang mendukung pendapat ini diantaranya Yusuf al-Qardhawi, Musthafa Zarqa, Abdullah bin Bayyah, Ali Jum’ah, Habib Ali Aljufri, Quraish Shihab, Abdurrahman Wahid, Said Aqil Sirodj, dan lain sebagainya. Selain Merujuk pada QS. Al-Mumtahanah ayat 8 Dan Hadist dari Anas Bin Malik diatas, Kita bisa merujuk pada QS. Maryam : 33, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا لسَّلٰمُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُّ وَيَوْمَ اَمُوْتُ وَيَوْمَ اُبْعَثُ حَيًّا

"Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali."

Pada Ayat Q.S Maryam : 33, sangat jelas bagaimana Allah memberikan selamat atas kelahiran Isa Bin Maryam dan Nabi Isa Mengucapkan selamat atas kelahiran Dirinya. Selain itu, kita bisa merujuk pada Al-Hafidh Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathul Bari, juz 3, halaman 586 dan Fatwa Syekh Yusuf Qaradhawi, Syekh Ali Jum’ah, Syekh Musthafa Zarqa, Syekh Nasr Farid Washil, Syekh Abdullah bin Bayyah, Syekh Ishom Talimah, KH. Abdurrahman Wahid, Prof. Dr. KH. Qurais Shihab, Majelis Fatwa Eropa, Majelis Fatwa Mesir.

Sedangkan, Para ulama yang memilih sikap untuk mengharamkan ucapan selamat natal bagi umat Nasrani mendasari hukumnya pada firman Allah SWT di dalam surat al-Furqan ; 72, “Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.” (Q.S. al-Furqan [25]: 72).

Pada ayat tersebut, Allah SWT menjanjikan bagi orang yang tidak memberikan kesaksian palsu dengan martabat yang tinggi di surga. Sedangkan, apabila seorang muslim mengucapkan selamat natal berarti dia telah memberikan kesaksian palsu dan membenarkan keyakinan umat Nasrani tentang hari Natal (kelahiran Yesus Kristus, salah satu Tuhannya ummat Nasrani). Konsekuensinya adalah ia tidak akan mendapatkan martabat yang tinggi di surga. Dengan demikian, mengucapkan selamat natal kepada umat kristiani tidak diperkenankan.

Selain itu, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Umar RA, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa menyerupai suatu kaum. maka dia termasuk bagian kaum tersebut". (HR. Abu Daud, no. 4031). Pada hadits tersebut, Rasulullah SAW mewanti-wanti umat Islam terhadap perbuatan "tasyabbuh" terhadap non-muslim.

Dalam kaidah Bahasa Arab, tepatnya ilmu Nahu Shorof, kata "tasyabbuh" berasal dari "wazan Tafa’ul", yang bermakna "muthawa’ah" (menurut), "takalluf" (memaksa), dan juga "tadarruj" (bertahap atau parsial) dalam melakukan suatu perbuatan. Sehingga, dari wazan ini kata tasyabbuh memiliki arti perbuatan yang dilakukan sedikit demi sedikit, yang awalnya barangkali ia merasa terpaksa atau Ikut-ikutan dengan perbuatan tersebut sampai kemudian ia menurut dan terbiasa mengerjakannya.

Dengan kata lain, siapa saja menyerupai suatu kaum. maka, ia lama kelamaan akan tunduk kepada mereka. Oleh sebab itu, hendaknya seorang muslim tidak bermudah-mudahan dalam melakukan perbuatan yang menyerupai orang non-muslim, sebab ia merupakan pintu menuju ketundukan kepada mereka. Sehingga, sikap tegas dengan kaidah saddud dzari’ah (menutup pintu keburukan) merupakan suatu kaidah yang tepat dalam kasus ini, agar akidah kita tidak tergoyahkan akibat ikut-ikutan mengucapkan selamat Natal sebagaimana yang dilakukan oleh umat Nasrani.

Maka, umat Islam yang mengucapkan selamat Natal kepada umat Nasrani berarti telah melakukan "tasyabbuh" sekaligus memberikan kesaksian palsu dan membenarkan keyakinan umat kristiani tentang kebenaran peristiwa natal. Sehingga, kasus ini masuk juga ke dalam ranah akidah yang mengkompromikan antara tauhid dengan syirik. Atas dasar inilah hukum ucapan tersebut diharamkan secara tegas.

Ulama kontemporer yang mendukung pendapat ini, diantaranya Abdullah bin Baz, Ibnu Utsaimin, Buya Hamka (Abdul Malik Karim Amrullah), Buya Yahya (Habib Yahya Zainul Ma’arif), Ibrahim bin Ja’far, Ja’far At-Thalhawi, Khalid Basalamah, Abdul Somad, Adi Hidayat, dan lain sebagainya. Jadi, perkara mengucapkan selamat Natal ini bukan perkara Liberal dan tidak liberal ataukah Plural dan tidak plural. Hal ini, tergantung dari cara kita memahami dan dari versi apa kita melihatnya ; apakah kita melihatnya dari Segi aqidah atau dari segi Muammalah.

Jika kita melihatnya dari versi aqidah, kita mesti mendefenisikan, Natal itu apa?. Sebab, Dalam Perspektif muamalahnya, kita boleh mengucapkan selamat Natal asalkan mereka tidak dzolim dan mengusir kita. Sebagaimana Legitimasi Teks yang saya sebutkan diatas. Sebab, Kebanyakan kita ini, memang Aneh. Terlampau jauh memperdebatkan Hukum Mengucapkan selamat Natal. Tetapi, tidak mengetahui Natal itu apa?. 

Dalam khasanah keilmuan, Para ahli Fiqih, ahli kalam dan para Filsuf, memiliki Metodologi dalam menjeleskan sesuatu, agar sesuatu itu jelas duduk perkaranya. Metode tersebut, disebut metode Ta'rif atau defenisi. Defenisi itu penting, karena kerap kali kita panjang lebar membicarakan suatu persoalan, tetapi kita tidak membatasi terlebih dahulu persoalannya, sehingga lebih banyak argementasinya Cocologi. 

Natal itu apa?. "Natal itu berasal dari Diksi Natalies, Di serap kedalam bahasa indonesia menjadi Natal. Natal itu sama dengan Maulid atau kelahiran". Maulidnya siapa?. "Maulidnya Isa". Maulidnya Isa Bin Maryam atau Maulidnya Isa Ibdullah?.

Jika Natal yang di maksud adalah kelahiran Isa Bin Maryam. maka, sebagaimana Bab Muamalah yang saya sebutkan diatas adalah boleh mengucapkan selamat Natal. Tetapi, jika yang di maksud Natal adalah kelahiran Isa Ibdullah (anak Tuhan). Maka, di titik inilah perdebatan panjang para Ulama itu berawal.

Padahal, Jika saja kita mau mempertanyakan secara kritis, apakah jika kita mengucapkan selamat Natal, kita menjadi Orang Kristen?. Apakah ketika orang kristen mengucapkan selamat Idul fitri, mereka Jadi orang islam?. Hal itu sama dengan ketika kita Mbeee...Mbee...apakah kita akan jadi Kambing.

Sebagaimana Hadist yang kerap di nukil, sebagai bantahan, atas mereka yang mengucapkan Selamat Natal, "Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk kedalam kau tersebut, " wa man tasyab ba bi kaumin fa huwa minhum".

Hadist tersebut, jangan di pahami secara teks book atau latter late. Harus di analisis secara kompleks dan kita harus menemukan titik yang paling akurat dari maksud hadist terebut. Sebab, kalau kita ngawur, Berpikir sepenggal dan seenaknya saja, maka bisa jadi boomerang buat kita, karena kita akan dapati hukum-hukum yang menjebak kita.

Mengapa, secara Aqidah menjadi perdebatan mengucapkan selamat?. Karena, ucapan selamat Natal mengandung unsur pengakuan terhadap 3 hal. pertama, Nabi Isa adalah anak Tuhan. Kedua, Nabi Isa lahir pada tanggal 25. Ketiga, Nabi Isa mati di salib. Ketiga hal ini di bantah oleh Qur'an. Pertama, Isa anak Tuhan di bantah oleh Qur'an, "laqod kafarol ladzina qolu innallahu tsalisu tsalasa - kafirlah mereka yang mengatakan isa Trinitas dan anak Tuhan. 

Kedua, Tentang Nabi Isa yang lahir tanggal 25 Desember, di bantah juga oleh Qur',an, "Ketika maryam memegang Isa, tidak ada makanan, karena terlahir di tepian kota. Allah memerintahkan untuk menggoncang pangkal batang kurma (Tusakid alaiki rutho ban janiyah), buah kurma mengkal, hanya ada pada musim panas, antara bulan juli-agustus. Ketika Isa lahir, kambing-kambing sedang di gembalakan di padang rumput. Sementara, bulan 12 rumput tidak tumbuh karena tertutup oleh salju. Maka, 25 desember bukan kelahiran Isa, tetapi hari raya merayakan dewa Mytrea (Dewa Matahari), yang di ambil oleh kaisar Konstantin.

Lalu ketiga, tentang Isa yang wafat di palang salib. Di bantah oleh Al-Qur'an, " Wa ma qotalahu wa ma Tsolabuhu wa kin tsu bi alahum - mereka tidak membunuhnya, mereka tidak menyalibnya. Melainkan ada orang yang di serupakan wajahnya dengan Isa, yaitu Yudas Iskariot".

Jadi, pada Intinya semua Pilihan berpulang pada kita masing-masing, karena kitalah yang mempertanggung jawabkan atas setiap hal yang kita ucapkan, pikirkan dan lakukan. Jika mengucapkan selamat Natal dapat menganggu Aqidah kita, tidak usah di Ucapakan. Tetapi, kita juga tidak bisa memaksakan untuk orang lain berpendapat sama dengan kita. Sebab, Semua pilihan Memiliki Legitimasi Hukum yang dapat di buktikan. 


*Rst

*Pejalan sunyi

*Nalar Pinggiran

Kamis, 21 Desember 2023

BERTAMBAH, TETAPI TIDAK MENJADI BANYAK


Bertambah, tetapi tidak menjadi banyak. Sebab, Waktu kerap menguranginya. Di titik itulah, Kita niscaya menerimanya dengan segenap rela. Demikianlah bulan berjalan, tanpa berisik.

Tidak ada pesta perayaan. Tidak ada nyanyi-Nyanyian. Tidak ada hadiah apalagi kejutan. Selalu mensyukuri yang cukup dalam Diam, dan itu sudah berlansung sampai hari ini.

Iya, hari Ini. Pada hari ini Tuhan memberi sinyal tentang bertambahnya usia, sekaligus berkurangnya Jatah Hidup. Jatah hidup sebagai hamba, sebagai Khalifah. Syukuri alakadarnya. Karena, waktu tak akan pernah berhenti melaju. Hari - Hari pun tak pernah bisa diajak berkompromi, ia akan meninggalkan catatan kenangan yang tak mungkin hilang.

Waktu terus mengejar, membuat detak jantung tak ada jeda. Hidup tak akan pernah berhenti, begitu terus menerus hingga berakhir malakut. Sejatinya bertambahnya usia, gugur lagi selembar waktu. Itulah sebabnya, doaku begitu banyak pada lilin harapan yang menyala-nyala namun mengerucut. semoga waktu akan berhenti pada akhir yang baik.

Saya menyadari betul bahwa Tahun adalah Kumpulan bulan, begitu juga Minggu-minggu yang menjadi bulan. Minggu terdiri atas hari. Hari di hitung dari kumpulan jam. Jam merupakan kumpulan Menit, sedang menit ialah akumulasi dari detik-detik.

Detik ialah kumpulan Nafas dan detak jantung yang mengiringinya. Waktu adalah hari ini, bukan kemarin, karena ia sudah berlalu. bukan pula Esok, sebab ia belum tentu terlewati. Akan tetapi, Jika hari ini adalah kemarin bagi esok, maka sesungguhnya esok selalu ada bagi siapa saja. tak perduli esoknya, berair mata atau berbunga, tergantung bagaimana hari ini di perlakukan, apakah mengumpulkan duka atau bercocok tanam.

Kita hanyalah kumpulan hari-hari. Setiap hilang satu detik, hilang separuh waktu bermesraan dengan dunia. Olehnya, tak salah jika kita terus belajar untuk tidak terlalu Jatuh hati pada kefanaan. Sebab, Ada yang abadi, yang tentunya harus terus menerus untuk kita kejar. Sebagaimana pohon, semakin menjulang semakin rindanglah dia. Sudah selayaknya, ada yang berteduh di bawahnya. Ternyata belum ada Musafir yang ridho diajak berteduh, menjadi teman dalam menapaki perjalanan panjang menuju keabadian. 

Saya tahu, bukan hanya Usia yang bertambah, tapi Tubuh pun bertambah rebah di makan usia. Bertambah renta, seiring perjalanan awan di langit. Berdetaknya jarum jam, berubahnya senja menjadi malam.

Namun, Kita harus yakin, bahwa Nahkoda yang terpercaya tidaklah lahir dari lautan yang bersahabat?. Topan dan badai adalah peluang dalam mengasah panca indra dan menguatkan kuda-kuda.

Kebanyakan kita, mungkin kerap abai, bahwa Yang pernah jatuh adalah dia yang pernah berjalan atau bahkan berlari. Yang berjalan membuka tabir, Yang berlari membuka jalan takdir. Ia Yang berjalan adalah ia yang tahu bagaimana rute takdir bekerja. Yang berlari adalah ia di gerakkaan oleh akar-akar keyakinan yang kuat.

Jejak, jarak dan waktu, hanyalah bahagian dari proses alamiah yang telah di gariskannya menjadi jalan-jalan kehidupan. Apa yang kita inginkan belum tentu menjadi kehendaknya. Di dalamnya ada proses yang mencengangkan, kita menuju ke suatu tempat. namun, ia membuat kita berkeliling, memutar, hingga kita memahami alur taqdirnya.

Waktu adalah bilangan yang mengasyikkan, membentuk siang dan malam. Hadir lalu pulang. Para pencari kehidupan berlalu lalang di senja kehidupan, menuju jalan pulang sebentar lagi. Maka, Biarkan saja rindu ini tergelincir bersama senja. Bukan di embun pagi atau di hangatkan malam. 

Di suatu kesempatan posisi saya kadang dianggap antagonis. Itu saya rasakan dan orang-orang juga biasa merasakan perlakuan yang sama. tapi itu bukan taqdir, semua dapat berubah. bunyi jarum jam dapat merubah keadaan 180 derajat dari kondisi semula.

Kita harus tetap mempercayakan semuanya pada yang menghendaki kehidupan ini. Matahari sudah pergi, senja telah memberangkatkan diri. Demikian juga kita, akan segera pergi. sebab, Kita adalah pejalan. Pejalan Yang menapaki rute Takdir masing-masing, kita jangan mengharapkan sesuatu yang Tidak di kehendaki Tuhan. Sebab, Pola pikir kita tentu berbeda dengan pekerjaan Tuhan yang Maha sempurna.

Sungguh, manusiawi jika KesempurnaanNya, tidak mampu di pahami dengan Pemahaman Kita Yang cacat. Mengeluhlah padaNYA, sebab hal itulah jalan paling Logis untuk mengakui kelemahan kita sebagai manusia. Karena Saatnya, Tuhan Jugalah yang memberi Batas bahwa waktumu telah cukup untuk membuatmu menunggu. 

Jalan jauh berbeda dengan jalan panjang. Sebab jalan panjang, ada pada ujung perjalanan. Jalan jauh itulah keterasingan, Alienasi kata “ Ludwich Feurbach”. Jalan jauh itu kebuntuan nalar. Seperti ujar positivisme “ Agus T Comte”. Jalan jauh itu kesombongan dan kepongahan pribadi. Begitu sentilan “ Hero” F.W Nietzche. Ini jalan panjang bukan jalan jauh, Diri adalah sumbu dan pusatnya. 

Perjalanan masih panjang. Berliku, berduri dan berbatu. Terlebih ketika memasuki lorong-lorong sempit yang gelap, pengap tiada cahaya. Namun yang ku tahu Tuhan Maha Tahu. Serupa mendaki gunung. Jalur paling terjal menuju puncak adalah pintu menuju keindahan alam yang mempesona dan rembulan adalah keindahan alam yang mempesona. Nikmati saja. 

Tetapi, yakinlah bahwa Di tiap-tiap etape waktu ada pertanggung jawaban. Ada tanya atas berat beban yang di tunaikkan. Kita adalah hamba. Untuk kaki, tangan, mulut, telinga, mata bahkan gerak hati akan ada tanya besok. jejak hati selalu lebih berat bebannya dari pada raga yang lainnya. cinta dan benci adalah peninggalan yang abadi.

Ada banyak manusia yang menuju tempat pesta pemulung senja. Tapi, selalu terlambat sadar, bahwa senja akan hilang di telan malam. sebagaimana manusia.

Ketika kita mengkaji tentang kehidupan. maka, yang kita temukan ialah kematian. saat kita mengkaji kematian, maka yang kita temukan adalah kehidupan yang sesungguhnya. Artinya kita perlu prihatin terhadap hidup ini. sebab, hidup untuk mati dan mati untuk hidup yang sesungguhnya, begitu ujar Abu Al-Fatih Muhammad Asy-Syahrastani.

Bertolak dari itulah, sehingga Sudah cukup lama, saya Mengukur mata dan volume air mata. Mengubur ingin dan merubah arah mata angin. Berapa Banyak mimpi yang terpaksa ku benamkan di kedalam realitas. Padahal Semua Mimpi itu, bukan milik janji kosong, tidak pula keculasan. Ia terlahir dari rahim harapan. Tetapi, kita mesti Melangkah, walau kadang kita di perolok-olok oleh sepi.

Mengapa?. Sebab, Di titik tertentu orang harus puas dengan segala atribut. Tetapi, di suatu waktu semuanya tidak bernilai di mataNya.

Di suatu masa orang akan di sembuhkan oleh obat yang dulunya adalah racun bagi tubuhnya. Semua soal waktu. Sebab, taqdir hanya akan memihak bagi mereka yang berusaha.

Memang berat, karena Tidak ada pilihan yang mudah. Sebab jika mudah, maka hidup tak lebih dari sekedar memisahkan beras dari sisa gabah. Biarkan saja bahteramu menuju tempat matahari rebah, memang disitulah semuanya menuju. Sesuai perintah waktu

Bukankah, Tuhan telah memanjakan manusia bahkan sebelum manusia di ciptaakan. Itulah kenapa kita menjadi mahkluk manja yang mudah mengeluh. Keluh kesah menjadi makanan jiwa setiap hari. Lalu meracuni rasa syukur hingga kebahagiaan menjadi fatamorgana yang menutupi hati.

Bersyukurlah. Sebab, Lelaki Hujan, di Bulan desember adalah kata-kata yang punya aliran mazhab sendiri, mungkin ada tempat yang mau menampung kisah-kisah murung. Antara kita, sepanjang perjalanan ini. Setelah langit kehabisan mendung.

Hujan bulan desember adalah bulan berjumpa dan berkumpul. Bukan di pisah oleh jarak nelayan, yang mengistirahatkan sampannya untuk bercanda dengan kerabat di musim barat dan petani berpacu menanam, lalu berteduh menghabiskan cadangan makanannya, hingga musim panen tiba.

Lelaki Desember tumbuh, bukan sebagai kembang melati. Lelaki Desember adalah belati. Di asah oleh tumpulnya hidup. Ditajamkan oleh-oleh banyaknya berita-berita buruk.

Lelaki Desember adalah musim hujan. Menjatuhi segenap kericuhan, kemudian berdamai dengan bunga-bunga padi. Hingga ceruk nafasnya berhenti.

Suatu ketika, Seorang kawan bertanya, "Aiis Hidup itu apa?". Sebelum menjawabnya, sejenak saya terdiam, merunduk pada diri, sembari menghela nafas panjang. 

"Kawan, Hidup itu adalah cara kita Sebanyak mungkin, agar tidak bergantung pada banyak hal pada apapun saja selain Tuhan. Misalnya, antara orang yang mempertahankan eksistensinya butuh banyak hal dengan orang yang tidak butuh banyak hal untuk mempertahankan eksistensinya, mana yang Lebih pintar?. Itulah sebabnya, Orang yang banyak kebutuhannya, sesungguhnya banyak kebodohannya. Karena ia menggantungkan kebahagiannya pada banyak hal". 

Makanya Imam Syafi'i berkata, "al Istighna anis syai' la bis syai' (Kecukupan adalah berusaha sebanyak mungkin, tetapi banyak hal tidak dibutuhkan. Bukan memenuhi semua kebutuhan kita. Sebab, nafsu kita tidak ada batasnya)". Sebagaimana Guman, Al Ghazali, bahwa "Kebahagian dunia itu tak pernah luas, karena itu para pencari dunia, selalu berdesakan dan berebut satu sama lain".

Santailah Kawan, Dunia ini tetap menarik. Sebab, selalu ada bahagia yang tak bisa kita menangkan. Misal, mana yang lebih membuat kita dekat kepada Tuhan, Mempersembahkan satu-Satunya yang kita punyai dan sayangi atau memberikan sesuatu yang merupakan kelebihan karena masih punya banyak hal yang disayangi.

Berkenaan dengan itu, saya teringat dengan beberapa catatan lama, Kira-kira begini, "Kehidupan yang kita dedikasikan untuk mengejar kebahagiaan tidak akan pernah menemukan kebahagiaan. Semakin kita berpusat pada kebahagiaan sebagai tujuan hidup, maka semakin juga kita tidak melihat pertimbangan yang sehat untuk berbahagia", begitu gumam Viktor E. Frank, melalui teori "Logoterapi".

Sedangkan, Al-Ghazali melalui teori Kimiya al-Sa'adat" menyatakan bahwa hakikat kebahagiaan itu berada di wilayah hati, olehnya mengejar kesenangan untuk membahagiakan badan-Tubuh, maka sesungguhnya kita jauh dari hakikat kesempurnaan. Maka, menjadi benar, ungkapan Blanchflower dan Oswald, “money does not buy happiness”. Atau meminjam terminologi Will Durant, "agama tidak pernah tumbuh subur di tengah orang-orang yang memiliki banyak uang".

Orang yang banyak uang hanya memiliki itikad "Simpati", namun belum memiliki kesadaran dan membudayakan sikap "Empati". Inilah tipologi manusia modern, yang dalam ungkapan sayyid Hossein Nasr, "sedang berada di wilayah pinggiran eksistensinya, dan bergerak menjauhi pusat dirinya. Sedangkan pusat atau esensi dirinya itu bersifat spiritual".

Kondisi yang sama juga dicemaskan oleh Arnold J. Toynbee. Menurutnya, setidaknya ada dua hal yang melanda manusia modern dewasa ini, yaitu kosongnya jiwa dari nilai-nilai spiritual dan tegarnya dimensi material pada kehidupan mereka.

Padahal Hakekat dari semua ajaran spritual, entah sufistik atau irfani Ialah aktif total dalam kehidupan ini, tetapi secara sadar memilih "berjarak" dengan segala gemerlap pesona dan godaan Matrealitas. memilih menekan keinginan dan Hasrat kepemilikan yang menjadi Laku dan Sikap Manusia Moderen.

Terma tersebut, di kenal Dalam Filsafat Mistisisme Islam disebut sebagai Zuhud. Zuhud itu " bukan ketiadaan Harta, melainkan ketiadaan hubungan hati dengan Harta, Dengan Ego, dengan kepemilikan".

Selama ini, kita salah kaprah menilai kaum Sufi-Pejalan Sunyi. Sufi yang sesungguhnya bukan hanya yang bertekuk lutut di kesunyian, tetapi juga menjadi pemenang dikeramaian. Olehnya, kita perlu berhenti sejenak. Sebab, Nafas kita terhitung oleh detak detik. Sajadah lusuh itu merindukan kita, menunggu derai air mata nasuha. Tasbih kita yang hampir habis di makan rayap, Rindu kita wiridkan dalam dzikir.

Mati bisa datang kapan saja, jangan kita rawat angkara. Lelap dalam Qiyamullail yang hening, bening dan sunyi. sebelum datang waktu menghentikan tugas kita.

Terima kasih atas semua Untaian Doa dari Teman, Karib kerabat, sahabat, adik-adikku dan abang-abangku. Tidak ada yang berbeda, hanya Usia yang bertambah dan jatah Hidup semakin berkurang, insya Allah Tetap membumi, menerabas Jarak dan kebekuan. Mengapa? Karena Aku hanya Manusia Fana, DAGING dan TULANG. Bisa memar dan terluka".

Do'a seorang lelaki pinggiran yang menggandrungi jalan-jalan sunyi ;

Hidup itu harapan, ku katakana itu pada fajar yang datang menghapus malam.

Hidup itu pilihan, ku katakan itu pada senja yang datang menghapus hari.

Hidup itu pilihan harapan, ujarku pada rembulan penjaga malam.

Akhirnya, pada sunyi ku dendangkan setiap mimpi yang terpintal dalam pilihan harapan.

Duhaii, Kekasih pemilik kesunyiaan, ku ikrarkan setiap mimpi agar engkau genapi. Sebab, saya tak lagi muda. usia menderas semakin dewasa. sepi ini seperti pembunuh yang mengintip dari celah jendela pintu.


-Makassar -

- Lelaki Desember -


*Coretan Pena Nalar Pinggiran

*Rst


Selasa, 07 November 2023

KEMANA ARAH PERANG PALESTINA VS ISRAEL ?

Sebelum saya menguraikan Kemana arah perang palestina vs Israel. Saya coba refleksikan sebuah memori kepada kita sebagai orang indonesia.

Pertaman, GAZA - Lokasi terjadinya pertempuran antara Hamas dan Israel adalah tempat kelahiran dan kampung halaman IMAM SYAFI'I. Seperti yang kita ketahui, Imam Syafi'i adalah satu dari sekian Imam Mazhab yang terkenal dalam Islam dan kebanyakan pengikutnya berada di Asia tenggara, terkhusus di indonesia. Artinya, tempat peperangan antara Hamas dan Israel adalah tempat Imam mazhabnya orang indonesia.

Di samping Gaza, ada satu tempat beranama ASQALAN - Termasuk ke dalam wilayah Israel adalah tempat kelahiran dan kampung halaman IBNU HAJAR AL ASQOLANI. sepetti yang kita ketahui, Ibnu Hajar Al Asqolani ini di gelari sebagai Amirul mukminin dalam Ilmu hadist, karena beliau menulis Kitab Fathul Bari - yang mensyara' kitab Shohih Imam Bukhari. Maksudnya, hadist-hadist Imam Bukhari di syara' oleh Ibnu Hajar dan Syara' Ibnu hajar adalah syara' paling lengkap. Selain itu, Ibnu Hajar Al Asqolani juga adalah pengikut Imam Syafi'i - Mazhab syafi'i.

Kedua, saya juga teringat dengan wawancara presenter Al Jazera yang bernama Ahmad Mansour kepada pendiri Hamas, yaitu Syekh Ahmad Yasin - yang juga di kenal sebagai bapak spritual Hamas, bahkan sebenarnya di kenal sebagai bapak spritual bangsa Palestina.

Ahmad Mansour bertanya kepada Syekh Ahmad Yasin, "Bagaimana anda memandang masa depan Palestina dan Israel?". Hal Yang mengejutkan adalah Syekh ahmad Yasin menjawab, bahwa Israel kelak akan runtuh pada tahun 2027.

Mengapa penting untuk saya sampaikkan ini. Karena, jawaban beliau menjelaskan kepada kita, bagaimana nubuwah, firasat atau Ramalan yang berbasis pada ayat-ayat Al Qur'an, yang di baca dengan firasat seorang mu'min. Bertemu secara perlahan-lahan dengan realitas di lapangan.

Ahmad Mansour, prensenter Al Jazera ini kaget, karena Syekh Ahmad Yassin menyebutkan angka (Tahun 2027). Syekh Ahmad Yasin di tanya mengapa anda menyebut angka tersebut - 2027?. Syekh Ahmad Yasin menjawab, sumber saya hanya Al Qur'an, karena Al Qur'an bercerita tentang Qissatu thihi - Sejarah tentang tersesatnya bani Israel di gurun sinai selama 40 tahun. Setelah fir'aun runtuh, mereka di minta oleh Nabi Musa untuk keluar dan mendatangi palestina untuk melawan para diktator-diktator di sana. Tetapi, mereka tidak mengikuti ajaran Nabi Musa dan akhirnya Bani Israel ini tersesat di gurun sinai selama 40 tahun.

Jadi, Al qur'an menyebutkan angka 40 tahun dan kata Syekh Ahmad Yasin, mengatakan Angka 40 tahun itu adalah angka generasi atau siklus satu generasi.

Israel berdiri pada tahun 1948. 40 tahun kemudian, tahun 1988 puncak dominasi Israel. Tetapi, di tahun yang sama, Kalau tidak salah di tahun 1987 - 1988 Hamas Lahir dan sekitar tahun 2027 Hamas Berumur 40 tahun atau kematangan Usia Hamas.

Para Ulama kita dahulu kerap memfirasati atau membaca zaman dengan menggunakan ayat-ayat dalam Qur'an dan membaca landscape dalam realitas yang mereka hadapi, serta kemana arah dari realitas tersebut.

Hal yang paling menarik lagi adalah Majalah News Week tahun 2002, sudah membuat sebuah cover Story yang berjudul Masa Depan Israel - Bisakah Israel sebagai sebuah negara bertahan?. Saya khawatir dalam waktu kedepan ada dua negara yang hilang dari Peta dunia ; Pertama Ukraina, kedua Israel.

Ramalan atau Firasat Syekh Ahmad Yasin sesuai bacaan beliau kepada Al qur'an dan kita ketahui bersama beliau telah syahid. Hari ini perlahan-lahan terbukti, terutuma serangan kejutan Hamas pada tanggal 7 oktober 2023 yang menghancurkan kepercayaan orang tentang Kedigdayaan Militer, kedigdayaan Intelejen, kedigdayaan sistem pertahanan udara. Hancur berantakan di sabtu kelabu tersebut.

Ihwal itulah, kita bisa membayangkan peristiwa 7 oktober adalah bencana militer terbesar yang pernah di hadapi israel. Sehingga, israel melakukan lamgkah bombardemen secara brutal kepada gaza. Hal ini di nilai sebagai upaya untuk menjaga air mukanya, menjaga malunya di panggung dunia atau mencoba mengembalikan harga dirinya di hadapan mata dunia. Sekaligus menjaga kepercayaan militernya, yang hancur oleh serangan badai Al aqsa.

Langkah pembalasan atas badai al aqsa yang di lakukan israel kepada Gaza sudah bukan lagi langkah pembalasan. Tetapi, pembataian atau genosida kepada warga sipil Palestina.

Respon terbesar atas tindakan Hamas, datang dari Amerika. Dua kapal induknya merapat di perairaan mediterania. Tentu kita bertanya, Untuk apa?. Dalam keadaan paling buruk, jika seandainya perang terbuka terjadi. Maka, kapal induk Amerika akan berfungsi sebagai jembatan udara untuk menyuplay logistik kepada israel.

Tetapi, Menlu Amerika sedang melakukan kunjungan di timur tengah menemui beberapa pemimpin-pemimpin negara arab dan kita melihat semua pemberitaan sepanjang kunjungan clinton ke timur tengah ini, semacan upaya de-Eskalasi atau mencegah jangan sampai perang ini melebar dan meluas menjadi perang kawasan.

Lantas kemana arah perang palestina Vs Israel?. Pertanyaan seperti ini, bisa kita uraikkan dengan membuat pertanyaan baru, Bisakah perang Palestina Vs Israel berkembang menjadi perang Kawasan?. 

Hal inilah yang sangat di khawatirkan Amerika. Karena begitu Perang Palestina Vs Israel berkembang menjadi perang kawasan, maka dampaknya kepada dunia sangat besar, termasuk indonesia. Pertama, kawasan tersebut menjadi kawasan penyuplai energi ke seluruh dunia. Kedua, kawasan tersebut, akan melibatkan hampir semua global player di dunia - China, Rusia, Amerika, Eropa akan terlibat. Situasinya bisa jauh lebih dahsyat dari Perang Ukraina. Sementara Di kawasan Timur tengah, ada dua Negara yang memiliki senjata Nuklir, yaitu Iran dan Israel.

Jika tidak ada kesepakatan politik, antara para pihak yang ada di kawasan tersebut. Misalnya, israel memaksakan pengusiran 1 juta lebih (stengah) penduduk gaza. Dengan tujuan menghindari jatuhnya korban sipil, jika serangan lanjutan Israel terjadi. tentu, tujuan penduduk Gaza yang di ungsikan, hanya satu negara yaitu Mesir. Sementara Mesir sudah mengatakan menolak menampung penduduk Gaza. Persis sama dengan perang Syiria, Turki yang mendapatkan beban pengungsian warga Syiria.

Tetapi, hari ini kita menyaksikan potensi kesepakatan politik ini tidak mudah. Kenapa?. Karena negara-negara yang tadinya bersekutu dengan israel atau dianggap sangat dekat dengan Israel, sekarang mengalami perubahan secara geopolitik. Misalnya, mesir tidak seperti sebelumnya. Beberapa waktu lalu, dewan keamanannya berkumpul yang di pimpin lansung oleh Presidennya, menghasilkan keputusan, diantaranya ; menolak penduduk Gaza, hanya ada satu solusi bagi palestina, yaitu merdeka dan keamanan mesir diatas segalanya. Maksudnya mesir, menolak penduduk Gaza atau pengungsi, karena orang lain yang perang, kami yang memikul bebannya.

Israel memang sengaja Mendesain untuk setengah dari penduduk Gaza untuk mengungsi ke luar Gaza dengan dalil Keamanan Sipil. Di bangunkan Kota di Sinae dan lapangan kerja. Tetapi, penduduk Gaza tidak mau keluar dari kotanya. Karena mereka ingat betul, ketika Pengusiran yang terjadi di tahun 1948, orang palestina di suruh keluar dari palestina, setelah itu mereka tidak bisa kembali lagi.

Soal tawanan perang. Hamas sudah mengatakan, tidak ada pembahasan tawanan perang sampai perang berakhir. Artinya, soal tawanan pun tidak ada tanda-tanda akan terjadi kesepakatan. Hanya Bantuan kemanusiaan yang paling memungkinkan di sepakati. Sekalipun, Israel menolak untuk di buka jalur distribusi Bantuan. Tetapi, seluruh mata dunia mendesak agar Yordania dan mesir membuka Jalur.

Di dalam negeri Israel sendiri, terjadi perpecahan, baik Pemerintahannya, maupun militernya. Kemarin, kita lihat demo untuk menurunkan Netanyahu dalam kepemimpinannya. Netanyahu hanya punya satu dari dua kemungkinan ;  pertama, dia membuat politik bumi hangus, dia seret israel ke dalam perang yang lebih besar. Sehingga semua orang tidak memikirkan dia atau dia masuk kedalam penjara. Sebab, Netanyahu punya banyak kasus, sementara oposisi sudah masuk ke dalam pemerintahan. oposisi Israel telah melakukan rapat kabinet menghasilkan keputusan untuk menunda serangan darat ke Gaza. Artinya perpecahan di Israel sendiri sangat menganga lebar.

Tekanan yang di hadapi israel sangat besar, dari dalam ada konflik Di tubuh pemerintahan dan militernya. Sementara Tekanan eksternalnya adalah perang.

Di sinilah kita akan lihat, apa yang akan di lakukan Netanyahu. Sebab, hal ini menyangkut dirinya sendiri. Netanyahu adalah pelaku utama. Posisinya tidak sekuat dulu, tapi masa depannya sangat buruk. Makanya, salah satu sumber yang mengubah landscape perang di Gaza menjadi perang kawasan, jika Netanyahu mengambil langkah Bombardir sembarang - Hantam semua. Sebab, jika tidak dia lakukan, maka ancaman penjara menanti dia. Apalagi, dia telah menyatakan, kita akan memasuki perang yang sangat panjang, sulit dan lama.

Namun, Amerika menginginkan De - Eskalasi. Ia tidak mengingkan perang kawasan terjadi. Sebab, front yang berperang akan semakin banyak, jika perang kawasan terjadi. Hal ini belum di tambah Front Taiwan yang juga memanas dengan China. Serangan Hamas secara mengagetkan saja, membuat Amerika sudah menyeret semua sekutunya untuk terlibat ; Inggris, Prancis, Italia, Jerman, dsb.

Hanya saja, Eropa tidak dalam posisi sekuat dulu. Tekanan ekonomi eropa tidak memungkinkan mereka memikirkan banyak Front sekaligus. Artinya, baik Eropa maupun Amerika tidak dalam posisi menginginkan Eskalasi perang lebih luas dan lebar. Tetapi, Netanyahu akan memaksakan Perang tersebut lebih besar. Maka, Mungkinkah israel akan keluar dari kendali Amerika, Dengan menyeret AS dalam perang yang lebih jauh.

Faktor yang paling penting untuk kita ketahui, militer Israel saat ini nyalinya ciut setelah serangan mendadak Hamas. Serangan balasan yang terjadi, hanya serangan udara. Sementara dalam Perang, tidak ada yang namanya kemenangan akhir, tanpa pendudukan.

kabinet Israel menunda serangan Darat. Karena alasan cuaca. Saya membayangkan, perang darat inilah yang akan memicu perang kawasan meledak. Sebab, jika terjadi perang darat. Kita akan menyaksikan, peristiwa yang di alami Amerika di Vietnam, Afganistan dan Irak. Di ketiga front ini, Amerika membunuh sangat banyak sekali korban. Tetapi, Kalah dalam Perang ; Keluar dari Vietnam dalam keadaan kalah. Keluar, dari Afganistan dalam keadaa kalah dan Keluar dari Irak dalam keadaan kalah. Artinya Mereka menang dalam medan Tempur, tetapi kalah dalam peperangan. 

Sekarang dalam makna perang, Israel kalah dari Hamas. Kalau pun serangan darat terjadi, tentu hal itu sangat di nantikan Hamas. Sebab, mereka tidak punya cover udara. Kebanyakan orang memprediksi, Israel tidak berani masuk. Tetapi, situasi yang terjadi saat ini berbeda, karena ada faktor Netanyahu yang terancam secara internal jika tidak memaksakan perang lebih besar terjadi.

Artinya, jika Israel menginginkan kemenangan, maka dia harus menempuh perang darat dan melakukan pendudukan. Tetapi, Semua negara memprediksi, jika itu terjadi. Maka, israel akan mengalami apa yang di alami Amerika di Vietnam, Di Afganistan dan di Irak.

Jika perang kawasan meledak, dampaknya kepada dunia dan Indonesia sangat besar.



*Pustaka Hayat

*Pejalan sunyi

*Rst

*Nalar Pinggiran

Kamis, 12 Oktober 2023

PUING PERANG ; SIAPA YANG MEMBUTUHKANNYA ?


Ide mendirikan negara mandiri bagi Yahudi adalah ide organisasi zionis, yang di dirikan oleh "Theodor Herzl". Ide tersebut merupakan respon terhadap ancaman eksistensial terhadap kaum yahudi, akibat gelombang nasionalisme radikal dan gagahnya asimilasi sosial kaum yahudi, yang berkembang di eropa pada paruh kedua abad ke 18, yang berpuncak pada peristiwa Holocaust atau pembantaian kaum yahudi.

Awalnya kaum yahudi punya 4 alternatif negara untuk menampung kaum yahudi, yaitu Argentina, Mozambik, palestina dan Uganda. Tetapi, mereka memilih palestina, karena justifikasi keagamaan akan memudahkan mobilisasi global kaum yahudi untuk bermigrasi ke palestina.

Di tengah kecamuk perang dunia pertama, 2 november 1917, Arthur Balfour mendeklaraiskan dukungan penuh inggris terhadap misi zionis untuk membentuk megara israel di palestina, melalui surat kepada Rothchild.

Setahun sebelumnya pada 1916, pasukan sekutu yang di dalamya terdapat inggris dan Prancis yakin dapat mengalahkan imperium ottoman. Maka, inggris dan prancis membuat kesepakatan untuk membagi wilayah kekuasaan ottoman, termasuk palestina di dalamnya. Perjanjian tersebut di kenal dengan Perjanjian sykes picot.

Dalam peta Sykes Picot, yerusalem di sebut sebagai brown area atau di kelola oleh administrasi internasional. Namun, akhirnya di ambil alih oleh Inggris pada tahun 1920. Dalam ruang pergeseran geopolitik inilah, pengambil alihan palestina berlansung.

Rencana zionis membentuk negara israel, dukungan inggris melalui deklarasi balfour, peta Sykes picot dan kemenangan Inggris - Prancis pada perang dunia pertama, mempercepat ekspansi teritorial dan demografis kaum yahudi atas palestina.

Dalam kurun waktu, hampir 70 tahun, 521 ribu kaum yahudi telah bermigrasi ke palestina, bersamaan dengan era Hitler. Akibatnya komposisi demografis wilayah palestina berubah. Kaum yahudi yang awalnya, hanya 3 % dari total 460 ribu penduduk pada tahun 1882 menjadi 31,2% dari total Dua Juta enam puluh lima ribu penduduk pada tahun 1948 di tanah pelastina.

Demikianlah cerita Kaum yahudi di mulai di palestina. Mereka sudah memenuhi hampir seluruh wilayah palestina sebelum negara israel di bentuk pada tahun 1948. Yang awalnya, hanya migrasi terencana secara massif. Berakibat pada konflik penguasaan lahan, yang tanpa di sadari oleh bangsa palestina, berujung penjajahan.

Sayangnya, saat itu lembaga internasional tidak berpihak pada palestina. PBB mengeluarkan resolousi No 181 di tahun 1947, membagi wilayah palestina menjadi tiga zona, yaitu untuk pemerintahan israel, pemerintahan palestina dan zona bersama, yang di namakan Al Quds atau Yerusalem.

Setelah pereng 1948, Israel menguasai wilayah barat Al Quds, sementara wilayah timur di kuasai oleh Yordania. Namun, wilayah timur tersebut di caplok juga oleh Israel pada tahun 1967.

Artinya, bila hutang budi kemanusiaan karena tragedi Holocaust yang menimpa kaum yahudi di eropa yang menjadi dasar negara - negara benua biru mendukung berdirinya negara israel. Mengapa Palestina yang harus membayarnya?. Logika macam apa yang membenarkan kaum Yahudi yang menjadi korban pembantaian di eropa, sekonyong-konyong datang ke palestina dan berbalik membantai Ummat islam Palestina?. 

Kini, 100 tahun kemudian. Pengakuan mantan Presiden AMRIK - Donald Trump atas yerusalem sebagai ibu kota Israel menyempurnakan Skenario satu abad zionis, sebagaimana mimpi bapak Israel Theodor Herzl - "Tidaklah sempurna tanpa Al Quds". 


**

Penyerang secara tetiba yang di lakukan Hamas dan kelompok - Kelompok perlawanan di Palestina di beberapa wilayah yang masuk ke dalam teritori Israel di sebut dengan Thofanul Aqsa - Badai al aqsa.

Sebelum kita menjelaskan tentang situasi dan kondisi yang terjadi di palestina, baik kiranya saya menegaskan terlebih dahulu, bahwa alasan saya, Kamu, kalian dan kita mendukung perjuangan kemerdekaan palestina adalah amanat konstitusi. Karena, palestina adalah satu-satunya bangsa di dunia yang belum merdeka - masih terjajah sampai saat ini. Perintah konstitusi indonesia, sangat jelas dan tegas untuk "Menghapus penjajahan diatas permukaan bumi".

Alasan berikutnya adalah alasan kemanusiaan. Sebab, kita menyaksikan kemunafikan yang luar biasa dari negara - negara benua Biru, ketika mereka terus menerus membicarakan dan mengkampanyekan Demokrasi dan Hak Asasi manusia. Tetapi, dalam waktu yang bersamaan mereka membiarkan ada satu kelompok manusia - warga Palestina yang terus menerus berada dalam kondisi tertindas berpuluh - puluh tahun.

Dua alasan inilah sehingga Indonesia mestinya konsisten memperjuangkan kemerdekaan palestina dan bersikap tegas terhadap bangsa-bangsa Hipokrit di benua biru dan Amerika itu. Selain kedua alasan tersebut, tentunya ada alasanya yang fundamental yaitu alasan KEAGAMAAN. Karena Al Aqsa adalah wilayah wakaf untuk ummat islam dan Kedua agama Samawi, sehingga sebagai muslim kita semua harus bertanggung jawab untuk membebaskannya.

Serangan Hamas dan kelompok-kelompok perlawanan di Palestina di sabtu kelabu, tidak hanya mengejutkan Israel. Tetapi, mengagetkan hampir seluruh penduduk bumi.

Saya kira, kita tidak hanya melihat peristiwa perang yang terjadi di palestina dan Israel secara Micro. Kita mesti melihat peristiwa tersebut lebih luas, dalam konteks geopolitik.

Kita bisa membaca peristiwa ini dalam urutan - urutan pertanyaan yang mendasar ; SIAPA SEBENARNYA MEMBUTUHKAN PERANG INI?. Sebab, lazimnya jika perang terjadi, selalu ada yang menginginkan hal tersebut dan tentunya ada yang mengambil keutungan dari perang tersebut.

Sebenarnya yang paling membutuhkan perang Palestina Vs Israel yang menyala di Sabtu kelabu kemarin adalah Benyamin Netanyahu - Perdana Menteri Israel. Mengapa Netanyahu membutuhkan perang tersebut?. Karena israel, sedang berada dalam situasi konflik internal dan ancaman disentegrasi - Perang saudara yang sangat besar di dalam negerinya.

Bayangkan sejak tahun 2019 sampai tahun 2022, Israel telah melakukan 5 kali pemilu. Karena tidak ada parpol yang menang telak sehingga bisa membentuk pemerintahan. Artinya Netanyahu sedang berada dalam posisi yang sangat lemah secara politik. Selain dari itu, netanyahu dan Istrinya juga tersandung kasus, yaitu kasus korupsi dan seharusnya Netanyahu tidak lagi menjadi perdana menteri.

Tetapi, Sebahagian orang mengakui bahwa Netanyahu adalah seorang politisi yang Handal, sehingga ia lolos dari Lubang jarum dan mencoba melakukan perlawanan legal dengan mereformasi beberapa dasar Hukum di Israel, yang membuatnya lolos dari tuduhan korupsi.

Salah satu langkah yang di lakukan netanyahu untuk menyelamatkan dirinya adalah terpaksa harus berkoalisi dengan kelompok-kelompok sayap kanan - parpol garis keras di israel.

Jika tidak ada perang di luar, maka Netanyahu akan terus menerus di rongrong dari dalam untuk di jatuhkan pemerintahannya dan di jebloskan ke dalam penjara. Kalau kita melihat berita beberapa waktu yang lalu, bagaimana kekacauan demonstrasi di Tel Aviv dan beberapa kota di Israel, bahkan sampai menduduki bandara yang di lakukan oleh Musuh - musuh netanyahu, yaitu Parpol - parpol liberal.

Ihwal itulah, meniscayakan Netanyahu mengambil langkah untuk melakukan koalisi dengan Kelompok sayap kanan garis keras di Israel, dengan agitasi memperluas wilayah pemukiman kaum yahudi dan terus melakukan pembangunan, serta memprovokasi orang - orang garis keras Yahudi untuk melakukan ibadah di Al Aqsa. Tentu, sudah bisa di bayangkan, Provokasi semacam ini adalah sesuatu yang di sengaja, untuk mendorong orang, agar melakukan langkah yang lebih keras. 

artinya, sementara Ia melakukan Provokasi kepada kelompok garis keras Yahudi, ia juga memaksa secara tidak lansung semua kelompok di palestina untuk melakukan Perlawanan secara keras.

Provokasi ini di sengaja untuk menciptakan perang. Netanyahu membutuhkan perang, agar ia bisa mengkonsolidasi kekuatan di dalam pemerintahannya dan membuat perlawanan parpol - parpol liberal kepada dirinya, oleh parpol - parpol liberal, menjadi tidak relevan lagi. Apalagi secara personal hubungan Netanyahu tidak sedang baik-baik saja dengan Joe Biden - Presiden Mamarika. Bahkan Netanyahu secara Personal lebih dekat dengan Vladimir Putin.

Perang yang menyala di sabtu kelabu atau Provokasi kepada warga palestina adalah Manajemen konflik untuk mengalihkan isu penggulingan dirinya di Israel. Makanya, pasca serangan Hamas, Netanyahu membentuk pemerintahan Darurat. Jika pemerintahan darurat di bentuk, maka seluruh kelompok oposisi di dalam negaranya di tarik untuk bersatu semuanya. Kurang ajar memang. 

Mengapa Hamas dan kelompok - Kelompok perlawanan di Palestina harus melakukan reaksi yang begitu besar?. Sudah bisa di bayangkan, bahwa semua kelompok perlawanan di palestina harus melakukan hal yang sama di tengah provokasi yang begitu telanjang. Kenapa?. Karena di palestina muncul generasi baru - anak muda, yang secara ideologis tidak terlibat kepada hamas, tidak terlibat kepada Jihad islami dan tidak terlibat kepada semua kelompok perlawanan di Palestina. Tetapi, terkonsolidasi melalui sosmed sebagai angkatan baru generasi palestina, yang memiliki militansi jauh lebih keras ketimbang organisasi-organisasi perlawanan yang ada di palestina. Makanya banyak perlawanan sporadis di sekitar masjid Al Aqsa di lakukan oleh anak muda palestina.

Eksistensi kelompok-kelompok perlawanan di palestina mendapatkan satu tantangan baru dsri generasi muda palestina, bahwa mereka bisa jadi dianggap tidak Relevan lagi Di mata anak-anak muda palestina, jika mereka tidak melakukan perlawanan yang berskala Full dan lebih besar. Dengan Peluang Internal Israel yang pacah.

Artinya ada dua situasi di internal masing-masing negara yang meniscayakan perang ini terjadi. Di pihak israel perang di butuhkan karena ancaman penggulingan Netanyahu dan Di pihak Palestina, Kelompok-kelompok perlawanan bisa dianggap tidak relevan lagi oleh angkatan muda atau generasi muda palestina jika tidak melakukan tindak yang lebih besar dan sporadis kepada Israel.

Satu halyabg saya yakini, bahwa Palestina selamanya akan menjadi isu yang mempersatukan dunia Islam. Waktunya saja yang tentatif. Tunggu saja, Ledakannya. 

Ketika netanyahu memprovokasi kepada warga palestina, agar ia menyelamatkan dirinya dari pemerintahannya, akibat konflik elit pemerintahannya terlalu tajam dan israel berada dalam ancaman perang saudara. Pada waktu yang bersamaan, Dengan menggunakan tangan AS, ia menekan negara-negara Arab untuk menornalisasi hubungan, terutama dengan Saudi Arabia, Bahrain, maroko dan juga mereka berharap hubungannya normal dengan Indonesia.

Tetapi, Perang yang meledak di sabtu kelabu kemarin, telah menghancurkan semua Proses perdamaiaan yang sementara di Normalisasi oleh Amrik.

Kalau kita melihat dalam konteks yang lebih luas, dalam perspektif geopolitik. Banyak pengamat yang menjelaskan, bahwa dunia ini sedang mengalami krisis dan sedang menuju kekacauan yang tidak terkendali - perang besar. Dalam kontek itu, ada dua jenis perang yang akan terjadi. Pertama, perang regional - perang kawasan. Kedua, perang saudara.

Kita sudah menyaksikan perang kawasan terjadi, misalnya perang Rusia Vs Ukraina yang sudah berlansung lebih dari satu tahun. Perang kawasan ini sedang masuk ke afrika, negara Sudan misalnya, Menjadi negara yang tidak jelas punya siapa dan beberapa Kudeta pemerintahan di Negara Afrika, serta Pengusiran pasukan Prancis dari Wilayah Afrika.

Artinya, setelah zona Eropa Menyala, Bergeser ke zona Afrika dan sabtu kelabu zona Timur Tengah yaitu Palestina Vs Israel kembali menyala. Hal ini juga akan menjadi masalah waktu, bahwa zona api yang sama akan bergeser ke kawasan Asia atau Indo pasifik. Hal itu bisa kita lihat, ketegangan yang terjadi antara Fhilipinan dan China di laut China Selatan. Ketegangan antara Taiwan dan pemerintah Chinanya sendiri.

Ada hal yang membedakan dari perang sebelumnya yang pernah terjadi antara palestina vs Israel, yaitu kemampuan perang pasukan Hamas dan kelompok-kelompok perlawanan di palestina adalah Kemampuan Intelejennya dan persenjataannya. Apalagi Iran sudah menyatakan dukungan penuh kepada Palestina dan secara Khusus kepada Hamas, Hizbullah di lebanon juga sudah terlibat. Rusia adalah sekutu Iran.

Kalau kita melihat serangan balik dari Israel, setelah mereka membuat pengumuman perang, baru di mulai dari serangan udara. Setelah ini, akan ada serangan darat dan jika israel masuk menyerang ke Gaza, hal ini akan menjadi serangan yang sangat brutal. Hamas dan seluruh kelompok perlawanan di palestina sudah membayangkan atau menghitung kemungkinan serangan darat yang sangat brutal. Jika terjadi, maka perang ini akan lebih panjang dari perang sebelumnya yang pernah terjadi.

Tetapi, jika israel tidak menghitung dengan cermat. Apalagi dengan kemampuan Hamas dan kelompok - kelompok perlawanan di Palestina yang menyerang secara tiba-tiba dan tidak terduga, menunjukkan bahwa ada persoalan Fundamental yang keliru dari pihak intelejen Israel. Korban yang berjatuhan di Pihak Palestina lebih banyak anak - anak dan perempuan, artinya sasaran serangan balasannya Tidak tepat Sasaran alias Keliru. Sementara, Korban di Pihak Israel, lebih banyak militernya. Di tambah, AS mendekatkan kapal induknya, bahakn ikut membombardir Gaza, menunjukkan bahwa Israel menyadari Kelemahannya.

Di setiap Kecamuk suatu negara, Semua pemain Global Ikut bermain ; Amerika, Eropa, China dan Rusia. 


Makassar, 11 Oktober 2023


*Pustaka hayat

*Pejalan sunyi

*Rst

*Nalar Pinggiran












Selasa, 10 Oktober 2023

A.I.P.A.C

 

Di awal pemerintahannya, tahun 2008 (periode pertama) dan 2012 (periode kedua), Obama menyampaikan pidato inagurasi kemenanganya. Disiarkan oleh banyak TV, Obama berdiri dengan gagah di atas podium. Dan di depan podium itu, tertera 5 (lima) huruf kapital besar – AIPAC. 

Ketika mengawali pemerintahannya, Donald Trump juga (merasa wajib) menyampaikan pidato kemenangannya di depan podium yang tertera 5 (lima) huruf kapital besar – AIPAC. 

Saya tetap ingat dengan buku karangan Paul Findley yang telah diterjemahkan oleh Penerbit Mizan "Mereka Berani Bicara". Dalam buku ini, Findley mengupas-tuntas pertanyaan : "Mengapa lobi Yahudi-Israel begitu kuat dalam ranah politik Amerika Serikat pasca Perang Dunia ke-2?".

Findley mengatakan bahwa politik negeri Paman Sam ini tidak bisa berkata "tidak" pada Yahudi-Israel karena sebuah organisasi-publik kemitraan bernama AIPAC (American Israel Public Agency Council). Dalam AIPAC ini berkumpul para ekonom-pialang, politisi dan intelektual Amerika Serikat keturunan Yahudi. Mereka inilah yang dominan mempengaruhi politik Amerika Serikat, mulai dari pengkondisian calon-calon Presiden hingga kebijakan politik luar negeri. 

AIPAC kata Findley, adalah bentuk lain dari "Gedung Putih". 

AIPAC berperan besar atas bantuan yang spektakuler ini mensikapi pengaruh Iran yang semakin besar di Timur Tengah. Pidato Obama dan Trump di forum AIPAC menunjukkan kepada kita, Obama dan Trump tak bisa melepaskan diri dari Yahudi-Israel. Penggalan pidato Obama (2008 dan 2012) yang mengatakan bahwa Hamas merupakan organisasi teroris dan kebijakan negara Israel harus didukung, memperjelas posisi politik Obama. 

Lalu, pantaskah kita mempersalahkan Obama dan Trump? Pantaskah kita berharap banyak pada Trump ke depan?.

Findley sebenarnya telah menjawab, bahwa siapapun yang akan menjadi Presiden Amerika Serikat, pengaruh AIPAC sulit untuk dihindari. Penunjukkan Hillary Clinton sebagai Menteri Luar Negeri kabinet Obama memperjelas pengaruh lobi Yahudi yang luar biasa. Kecil kemungkinan persoalan Palestina bisa terselesaikan dengan baik pada era Trump ke depan. Sangat tidak mungkin Trump melawan arus "pakem" kebijakan politik standar Amerika Serikat. Persoalan Palestina-Israel, lebih memungkinkan hanya bisa diselesaikan oleh komunitas Timur Tengah, khususnya negara-negara Islam Teluk. Kita tak bisa berharap banyak pada PBB, demikian juga dengan Amerika Serikat, siapapun presidennya. 

Dalam ilmu politik, antara Israel dan Palestina telah terjadi "cyrcle bargaining", siklus tawar-menawar. Siapa yang menunggangi dan ditunggangi, tidak jelas secara konkrit. Apakah Israel yang menunggangi Amerika Serikat atau sebaliknya. Namun yang jelas, hubungan Amerika Serikat dan Israel adalah hubungan simbiosis mutualis, saling menguntungkan. 

Oleh karena itu, kemauan politik negara-negara Timur Tengah-lah yang lebih rasional dan memungkinkan. Apakah bisa hal ini terjadi? Seandainya mereka kompak, Palestina dari dulu terselesaikan dengan baik, kata Gamal Abdel Nasser Dan yang bisa menyembuhkan Palestina hanyalah kemauan politik negara-negara Islam Timur Tengah. Sementara, Trump akan terus berjalan dengan garis politik yang tidak bisa dihindarinya. 

Tahun 2008 dan 2012, Obama berkata : "When I am the President, the United States will stand shoulder to shoulder with Israel". Trump, ayah Ivanka itu, pun juga senada. Seirama dengan Obama dan Donald Trump, Joe Biden juga berkata demikian.



*PUSTAKA HAYAT

*PEJALAN SUNYI

*RST

*NALAR PINGGIRAN


PUING : FANATISME PEMELUK AGAMA

 


"Sejarah dipenuhi cerita membangun dan menghancurkan. tetapi, siapakah yang membersihkannya". Demikian kata Pujangga India - Rabindranath Tagore.

Membangun mungkin mudah. Menghancurkan, apalagi. Menjaga dan membersihkannya, sungguh teramat sulit. Membersihkan hati membersihkan trauma. 

Aleppo, kota yang dianggap para arkeolog sebagai salah satu kota tertua di dunia, selain damaskus dan Bayblos lebanon, mulai berbenah. Termasuk membenahi (kembali) Great mosque Of Aleppo ataukah masjid agung aleppo. Ikon ibu kota aleppo. Salah satu Masjid tertua didunia.

Perang telah meluluh lantahkan masjid yang diakui oleh UNESCO sebagai salah satu kekayaan unggulan peradaban dunia. Kota aleppo juga koyak. Kota yang cantik dan eksostis. Kota yang dalam bahasa arab disebut ; "Halab - yang Putih", karena dulunya dibangun dengan menggunakan kapur putih.

Perang memang, dimulai oleh segelintir orang, tetapi akibatnya dirasakan oleh ratusan juta orang. Imbas psikologianya akan bertahta dalam memori sekian generasi. Lama. Pelajaran berharga bagi setiap ummat manusia.

Setali tiga uang dengan aleppo. Palestina merupakan Kota Tiga Agama Ibrahimik : Yahudi, Nasrani dan Islam.

Lalu, Apa hak salah satu sekte Politik di Israel yang bernama- Zionisme, menghapus Palestina dari peta Dunia?. Biadab. Mestinya, Dulu Hitler membumi Hanguskan saja mereka. Israel tidak punya negara apatahlagi ibu kota. mereka hanya gerembolan pengungsi yang merampok.


Dima Al- Wawi, anak negeri dari Tanah yang di janjikan, di kolong langit Palestina. Usianya 13 Tahun. Sorot matanya kosong melompong, tak ada respon, tak bergeming sedikitpun. Ada isyarat luka nestapa pada matanya.

Tubuh remaja ini memang telah bebas namun jiwanya terpasung bahkan nyaris Mati. Apa yang terjadi padaMu duhai Mujahidah, apa yang di lakukan manusia-manusia biadab di penjara Israel.


**

Dalam sejarah agama, silahkan baca buku monumental Karen Amstrong, "sejarah Tuhan", kita akan dapati bagaimana fenomena kekerasan atas nama agama, memiliki embrio yang sudah teramat jauh kebelakang. Mungkin sudah takdir sejarah, kekerasaan identik dengan Agama-agama "langit". 

Dalam sejarah agama, dikenal dengan "Abrahamic Religion" (Yahudi, Nasrani dan Islam). Agak berbeda dengan perjalanan sejarah agama-agama bumi yang cenderung Soft dan tidak memiliki dorongan Ekspansif. 

Bacalah sejarah Panjang kota Tiga Tuhan Yerusalem, Kristen Abad Pertengahan (Silahkan Tonton Filem : "Season Of the Witch" yang dibintangi Richars Gere atau Filem "The Physyian" dan "Kingdom Of Heaven" yang terkenal itu) dan perjalanan dinasti-dinasti Islam periode awal dan pertengahan. 

Banyak capaian-capaian atas nama : "Ruh agama", tetapi banyak juga darah tergenang atas nama agama. Sehingga kita mengenal berbagai kontradiksi antara Kezaliman dan Kezuhudan. Dalam Islam Tak ada Tokoh yang bisa merepresentasikan kondisi Kontradiktif Ini, selain Al-Hajjaj Bin Yusuf atau Tsaqafi dan Timur Lenk.

Berbagai Literatur sejarah menggambarkan bagaimana Hajjaj, seorang Gubernur Di Baghdad, dibawah Pemerintahan Bani Umayyah, dalam hal ini Khalifah Abdul Malik Bin Marwan, merupakan tokoh yang "menggetarkan" sekaligus "menakutkan". 

Nama Hajjaj identik dengan darah pembunuhan, pembantaian dan seterusnya. Tapi pada sisi lainnya, adalah seorang yang konon menghabiskan malamnya diatas sajadah. Wallahu a'lam.

Hajjaj memiliki sumbangan besar dan sangat signifikan dalam meletakkan baris bacaan Al-Qur'an dan memashsyurkan dinasti Umayyah.

Lalu, tentang Timur Lenk. Namanya adalah Timur Lenk atau Tamerlenk dan ada juga yang menyebutnya Amir Timur. Pendiri Dinasti Timurid. Secara Harfiah, Nama Timur Lenk adalah panggilan sinis para lawannya, karena bermakna Si Timur Pinccang. Ia anak Taragai, kepala suku Barlas, diwilayah Uzbekistan kini. Ayahnya adakah Keturunan Genghis Khan, berbeda dengan Genghis Khan, Timur Lenk secara Resmi memeluk Islam. 

Dalam sejarah tercatat, ia adalah orang yang paling garang menghancurkan pusat-pusat peradaban Islam, Kecuali Samarakand. Ditempat Ini, ia malah membangun kota dengan mendatangkan Batu dari Delhi - India, yang diangkut dengan Gajah. 

Di Aleppo, Syiria, Timur Lenk membangun Piramida dari sekitar 20 ribu kepala manusia. Di Baghdad sebanyak itu pula penduduk yang di bantainnya. Di Armenia, 4000 tentara musuh di kubur hidup-hidup. Masjid Umayyah, di Damskus di hancurkan sehingga tinggal dindingnya saja. Serangan Timur Lenk, benar-benar menghancurkan peradaban Islam. Praktis hanya Mesir yang selamat. Baghadad yang belum pulih akibat serangan Hulaghu Khan, Kini Remuk kembali. Sepak terjangnya menghancurkan masyarakat Islam habis-habisan. Ia bukan mengibarkan Panji Islam, tetapi mengibarkan Panji Timurid, dinasti yang sedang di bangunnya. 

Timur Lenk adalah muslim yang Zuhud pula, kata beberapa sumber sejarah. Kabarnya, ia dekat dengan Tarekat Naqsabandiyah. Dalam kehidupan sehari-hari, ia sangat menghormati para Ulama dan selalu meminta pendapat para ulama dalam melakukan ekspansi. 

Jadi, Jangan Heran, bila ada. Sekali lagi, "bila ada" sesama Muslim saling menghancurkan. Sebagaimana Sesama Kristen pada Abad pertengahan juga saling Menghabisi. Semuanya bukan karena Agama, tetapi karena Ambisi KEKUASAAN.


NB : Sebahagian Referensi : Harold Lamb (1998).

Senin, 09 Oktober 2023

SEKEDAR MEMAHAMI PETA PERLAWAN DAN POLITIK DI PALESTINA


Merebak dimana-mana, bahwa HAMAS adalah bentukan zionis Israel , tujuannya untuk melawan FATAH, agar terjadi perang sesama Islam. Hamas dianggap Sama seperti ISIS yang merupakan bentukan AS - PAMAN SAM. Tapi lama-lama Melawan kepada tuannya.

Hal Ini steatmen Paling bodoh yang pernah saya baca, serius. Maksud saya, kalau engkau Gila. Engkau gila sendiri saja, jangan ajak orang lain untuk ikut menjadi Gila.

Saya beritahukan yah, Yang mendirikan HAMAS adalah Syaikh Ahmad Yassin, yang sejak awal kerap menjadi incaran zionis Israel untuk dibunuh. dalam serangkain percobaan pembunuhan. Tetapi, zionis Israel gagal terus. sekalipun akhirnya terbunuh juga oleh roket Israel.

Jika memang HAMAS adalah bentukan zionis Israel. Mestinya di jelaskan, keterkaitan antara alm. Syaikh Ahmad Yassin dengan Zionis Israel?. Bukan malah menjustikasi tanpa dasar. Apalagi sampai berapi-api.

HAMAS itu muncul di Palestina, Ketika FATAH menerima dialog dengan zionis Israel dan akhirnya memberi pengakuan pada Israel. Jika demikian logikanya, untuk apa zionis Israel membuat faksi yang justru akan melakukan perlawanan kepada dirinya sendiri, disaat FATAH sudah berhasil dijinakkan?. (Di bagian bawah saya ulas).

Saya justru berpikir, bahwa Yang memfitnah HAMAS. Sebenarnya mereka adalah kaki tangan Zionisme. Untuk membendung banyaknya orang yang berpihak kepada HAMAS. Karena, Zionis kini semakin terdesak, dan HAMAS semakin maju dalam persenjataan. Akibatnya, Zionis dan kaki tangannya menebar fitnah, bahwa HAMAS adalah buatan Israel Bin Amerika Bin Inggris.

Bukalah mata selebar dunia, untuk melihat fakta bahwa HAMAS- lah, yang paling keras perjuangannya dan perlawanannya terhadap penjajahan Zionis Israel. Sekalipun, Selain HAMAS, ada juga kelompok perlawanan, yang berhaluan Komunisme, yang bernama PFLP. (Saya akan ulas secuil di bagian lain).

Disaat dan kondisi genting, bahkan Ratusan darah manusia tak berdosa telah jatuh membumi di Palestina. kehadiran pahlawan memang penting. Itulah sebabnya, saat melihat kiriman video dan foto hoax presiden Turki (Erdogan) mengirim pasukan militernya ke Palestina, langsung dipercaya mentah-mentah. Hehehe...bahkan mereka mengElu-elukan Erdogan bak pahlawan dunia Islam. Tapi ternyata, Erdogan tidak sepenuhnya benar-benar ingin membantu Palestina.

Beberapa ulama-ulama yang dulu, dengan mulut berbusa-busa mengeluarkan fatwa dan menggerakkan milisi-milisi jihadis ke Suriah, akan melakukan hal serupa untuk berjihad ke Palestina, ternyata masih bungkam sampai sekarang.

Tersisa HAMAS yang menjadi garda perlawanan Masyarakat sipil di Palestina. ehhh, tetiba ada Masyaikh dan ustad yang bilang, HAMAS itu bentukan Amerika dan Zionis, yang di danai Iran dan beraqidah rafidah untuk menimbulkan fitnah di Palestina.

Maaf, saya Harus katakan bahwa Masyaikh dan Ustad tersebut adalah Gila, Urat Sarafnya Sudah putus dan lebih tepatnya di Rawat di Rumah sakit Jiwa.


**

Bang Ulil Abshar Abdhallah (Ketua JIL) mendaku Dalam Islam borjuis dan Islam Proletart, "ada kekacauan yang menggejala dalam nalar kelompok islam tertentu. mereka memperlakukan teori-teori barat seperti ketika mereka taklid pada fiqih-fiqih klasik".

Bayangkan Saat ummat Islam seantero dunia dongkol dan berbelasungkawa atas upaya Israel menganeksasi wilayah al-Quds dan mempersekusi warga palestina yang merupakan warga asli. Bahkan negara memutuskan hubungan diplomatik. ada ulama (kiyai) salah satu ormas terbesar Indnesia, justru ke Israel.

Kiayi begini ini sombongnya di luar batas. negara saja kewalahan sampai memutus hubungan diplomatik. kiayai ini malah sesumbar dan merasa lebih kuat dari negara.

Apa lacur. so, Kiayai ini tetap nekat ke israel. Seolah mengamini praktek dehumanisasi dan kolonialisme yang di lakukan ziononis israel. mungkin nalar kemanusiaannya sudah putus dan empatinya pindah ke lutut.

Ingat hal itu, tidak saja melukai Razam al-Najjar, seorang perawat yang mengabdikan hidupnya untuk kemanusiaan sampai meregang nyawa. Tetapi, semua manusia yang menginginkan kemerdekaan palestina.

Kiayai ini mau beyond the mainstream. Tetapi, salah piccah. Entahlah kiayai ini terlalu pintar, atau apa?.

Memang, parameter keberhasilan Rosulullah saw di Yastrib ialah menyatukan suku-suku di Yastrib dengan ajaran Tauhid nenek moyangnya, yakni Ibrahim sebagai perekat, mahkota kepemimpinan ada di tangan Rosul. Ada 3 suku Yahudi di Yastrib, jauh sebelum kedatangan Rosul, yaitu; Bani Quraizhah, Bani Nadhir, dan yang lebih kecil lagi yaitu Bani Qainuqa. 

Orang-orang yahudi mempertahankan identitas agama mereka, tetapi selebihnya nyaris sama dengan tetangga mereka. Mereka menamai anak-anak mereka dengan nama Arab, bukan Ibrani, berpakaiam seperti orang arab, berkonvensi sistem kesukuaan dan kerap lebih kasar dan jahat. Kelompok lain yang datang belakangan ini ke Yasyrib dari Arabia selatan adalah Bani Qailah. Mereka memecah menjadi dua suku: Auz dan Khazraj. Meski awalnya mereka adalah kelompok lemah, mereka terus bertumbuh dan akhirnya mendominasi Yastrib.

Namun, Di bulan syawal tahun 627 M. Terjadi pertempuran khandaq. jika di urut peristiwa tersebut. Maka, hal ini merupakan akumulasi kekecewaan yahudi akibat di usir oleh Rosulullah SAW karena berkhianat.

Jumlah pasukan, gabungan kafir 10000 banding 3000 pasukan kaum muslim, atas usulan Salman Al Farizi dari persi (Iran). di buatlah parit dari arah selatan Madinah, kurang lebih 1 bulan pengepungan dan mereka kalah.

Dalam pertempuran khandaq ini terjadi (lagi) penghianatan dari dalam Pasukan Rosulullah SAW, oleh salah satu suku yahudi (Bani Qurayzhah). padahal sudah ada kesepakatan dengan Rosulullah SAW sebelumnya, untuk mempertahankan kota madinah bersama-sama.

Artinya, jika ada kiyai yang sok pahlawan dan seolah-olah mengirimkan pesan perdamaiaan pada bangsa yahudi. Itu hanya omong kosong. sebab, berkhianat adalah identitas mereka. yahudi itu bangsa hipokrit dari dahulu saja.

Satu hal lagi, kemenangan pasukan muslim di perang khandaq itu atas usulan Salman Al-Farizi untuk membuat parit. Itulah sebabnya, sampai detik ini. Saya masih percaya, bahwa yang bisa mengalahkan bangsa yahudi di masa yang akan datang adalah Iran. semoga kita di beri umur yang panjang untuk menyaksikan keruntuhannya.

Jika ada Ulama atau pemuka agama yang memproduksi fatwa demi melanggengkan kuasa. Itu seumpama khawarij. Dulu, khawarij juga begitu, Tuhan di bawa-bawa untuk memperkuat sikap politiknya. Apalagi Muawiyah, Tuhan di jadikan Bamper Untuk memperkuat sikapnya yang dzolim pada Rakyatnya sendiri. Syukurnya Al-Kindi sadar, kalau itu adalah Tipu daya untuk melegalkan perbuatannya yang kotor. Jadi, tidak usah terlalu heran, kalau ada mental ulama dan pemuka agama yang hipokrit. Dari zaman dulu memang sudah begitu. Yang terpenting ialah Tidak perlu korbankan ukhuwah, marah-marahan, apalagi sampai baper-baperan. Seperti yang paling beriman melebihi Tuhan yang mengimani dirinya sendiri.

**

Ada dua faksi yang paling berpengaruh di Palestina. Yang pertama adalah FATAH (Gerakan Nasional Pembebasan Palestina) dan HAMAS (Gerakan Perlawanan Islam). Dua faksi ini memiliki ideologi yang berbeda. FATAH berideologi nasionalis sekuler, sedangkan HAMAS berideologi Islam. FATAH mendukung ide dua negara, HAMAS bersikeras Israel harus dibubarkan. (Di kesempatan yang Lain, kita akan ulaskan secuil soal kelompok perlawanan lain di Palestina yang berhaluan Marxisme-leninisme, yaitu PFLP).

Di era Yasser Arafat, berkat pengaruhnya, kedua faksi berbeda haluan ini bisa disatukan. Setidaknya, perseteruan keduanya bisa diminimalisir. Namun begitu Yasser Arafat wafat, kongsi kedua faksi ini pecah.

Pada pemilihan legislatif tahun 2006, secara mengejutkan, HAMAS memenangkan pemilu secara mutlak, sehingga "Ismail Haniyah" sebagai ketua biro politik HAMAS yang diangkat menjadi Perdana Menteri. Kemenangan HAMAS menunjukkan bahwa rakyat Palestina mendukung perjuangan HAMAS, termasuk menolak eksistensi Israel.

kemenangan HAMAS, Bagi Paman sam dan negara-negara Barat, merupakan kabar buruk bagi rencana perdamaian Palestina-Israel. HAMAS menolak mengakui Israel tanpa syarat. Karena itu, diprovokasilah FATAH untuk menolak hasil pemilu. Meski secara de facto "Ismail Haniyah" adalah PM Palestina, namun tidak pernah bisa menjalankan tugas politiknya dengan normal. Sebab, penolakan FATAH atas kemenangan HAMAS membuat kedua faksi ini bersiteru, bahkan saling adu senjata. Perang saudara dengan saling mengokang senjata dari kedua faksi ini tidak bisa dihindari. Puncaknya, tahun 2007, Mahmud Abbas selaku presiden Palestina memecat Ismail Haniyah termasuk sejumlah tokoh HAMAS dari kabinet. Rakyat Jalur Gaza yang mendukung HAMAS menolak pemecatan tersebut, dan tetap mengakui Ismail Haniyah sebagai perdana menteri.

Pemerintahan Palestina pun terbagi dua. Tepi Barat dikuasai FATAH, dan Jalur Gaza dikuasai HAMAS. karena HAMAS menolak berdamai dengan Israel dan tidak mengakui Israel sebagai negara, HAMAS pun disebut sebagai organisasi teroris dan blokade terhadap Jalur Gaza pun dimulai.

Jalur Gaza menjadi penjara terbesar di dunia, dengan dua juta lebih 'tahanan'. Akibat blokade oleh Israel, Jalur Gaza disebut oleh PBB sebagai wilayah tidak layak huni. Semua serba kekurangan, baik pangan maupun akses air bersih.

Ternyata, nasib Tepi Barat di bawah FATAH yang mengakui Israel, tidak lebih menyenangkan. Israel memanfaatkan kelemahan FATAH dengan terus melakukan pencaplokan (aneksasi) terhadap bagian-bagian Tepi Barat. Termasuk ambisi menguasai sepenuhnya Yerusalem untuk dijadikan ibukota. Sampai tahun 2017, 237 pemukiman telah didirikan Israel di Tepi Barat dengan menampung sekitar 580.000 pemukim.

Sadar saling tikam hanya membuat Palestina makin lemah, dan memberikan keuntungan pada Israel, Fatah mengajukan rekonsiliasi ke HAMAS. Keduanya sepakat bersatu, dan mengadakan pemilu pada 22 Mei 2021. Kesepakatan yang membuat AS dan Israel merinding. Keduanya khawatir HAMAS memenangkan pemilu, atau minimal, FATAH menghentikan upaya diplomasi dan memilih mengikuti arus perlawanan HAMAS.

FATAH sadar, menempuh jalur diplomasi dan memilih melunak hanya membuat Israel menjadi-jadi dan tidak memberi keuntungan apa-apa bagi rakyat Palestina. Solusinya, persatuan dan membangun pemerintahan bersama.

Situasi panas saat ini di Tepi Barat dan Jalur Gaza, terkait dengan upaya Israel menghambat dan menghalangi pelaksanaan pemilu yang tinggal beberapa lagi. Sayangnya, di Indonesia, menyikapi situasi terkini di Palestina, melebar kemana-mana. Tidak sedikit yang malah membela Israel dengan membangun narasi berbasis teologi, bahwa Palestina adalah wilayah yang dijanjikan Tuhan untuk orang-orang Yahudi.

Ada juga yang membuat isu, tindakan HAMAS melancarkan serangan roket bahkan sampai menyasar Tel Aviv adalah tindakan sepihak HAMAS yang tidak merepresentasikan sikap rakyat Palestina. Mereka malah membenarkan HAMAS adalah organisasi teroris yang sejak awal tidak pernah didukung rakyat Palestina. Kalau tidak didukung rakyat Palestina, mengapa HAMAS bisa menang mutlak di pemilu 2006, dan mengapa AS dan Israel menolak pemilu tahun ini diadakan, jika menyertakan HAMAS?. Kekhawatiran AS dan Israel, pada HAMAS bakal menang pemilu itu berbasis data. Bahwa dukungan rakyat Palestina pada HAMAS dan faksi-faksi perlawanan lainnya makin menguat.

Ada juga yang menyebut, serangan Israel ke Jalur Gaza, hanya bentuk pembelaan diri. Rakyat Palestinanya sendiri yang memprovokasi. Penyerangan ke Masjid Al-Aqsa pun dimaklumi dengan alasan, provokatornya yang lari ke dalam masjid.

Tolong perbanyaklah literasi. Kejadian hari ini di Palestina bukan serba tiba-tiba, semuanya adalah akumulasi hari-hari bahkan tahun-tahun sebelumnya sampai puluhan tahun lalu yang dimulai dari berdatangannya orang-orang yang tidak jelas identitasnya ke tanah Palestina dan membangun koloni-koloni dengan lebih dulu melakukan perampasan tanah, genosida dan penjajahan.

Membangun negara baru di atas perampasan, pembunuhan massal dan pengusiran adalah kejahatan kemanusiaan. Tidak ada dalil teologis satupun yang membenarkan. Apapun agamanya. Tidak harus jadi muslim untuk membela rakyat Palestina. Jangan bertindak bodoh, ketika di Palestina mau bersatu dan makin sadar pentingnya persatuan dalam menghadapi musuh, kita di Indonesia malah baku hantan narasi, yang akarnya adalah kebodohan.

orang yang menganggap HAMAS adalah teroris hanya melihat dari satu sisi saja. Tidak melihat secara utuh peta politik di dalamnya. Padahal, disadari atau tidak. Tidak ada kekuatan yang lebih dahsyat untuk membuat Palestina mencapai kemerdekaannya, kecuali persatuan. Di internal Palestina adalah persatuan FATAH dan HAMAS. Di eksternal Palestina, adalah persatuan ummat Islam, khususnya persatuan Sunni-Syiah. Mari dukung rekonsiliasi Fatah-HAMAS. dan pelaksanaan pemilu Palestina.

Sebagaimana yang saya sampaikan diatas, saya tekankan kembali bahwa FATAH dan HAMAS adalah dua faksi politik di Palestina yang paling berpengaruh. FATAH menguasai Tepi Barat, sedangkan HAMAS memiliki kontrol atas Jalur Gaza. Sudah lama keduanya berseteru, bahkan saling tangkap dan bunuh satu sama lain. Adu tikam yang tidak menguntungkan sama sekali bagi Palestina. Dibalik perpecahan dua faksi paling berpengaruh di Palestina ini, ada Israel yang diuntungkan. 

Upaya rekonsiliasi sudah sering dilakukan. Selalu gagal karena dihalang-halangi Israel. Namun, karena merasa ditikam bangsa-bangsa Arab, yang mulai membangun normalisasi dengan Israel. Keduanya sadar. Tidak ada yang bisa menyelamatkan Palestina kecuali mereka sendiri.

FATAH dan HAMAS memilih rekonsiliasi dan sepakat akan mengadakan pemilu pada 22 Mei 2021. Pemilu yang akan membuat Palestina lebih punya harapan. Sudah 15 tahun sejak 2006 tidak pernah ada pemilu di Palestina. 

Caranya?. apa yang terjadi saat ini di Palestina, baik di Tepi Barat maupun di Jalur Gaza adalah upaya Israel menggagalkan rencana pelaksanaan pemilu yang tinggal sepekan lagi. Kalau situasi kacau dan tidak kondusif. pemilu pasti tidak jadi.  Pimpinan FATAH sudah memastikan dibalik kegagalan Pemilu ada Israel dibaliknya. 

Di Indonesia, analisa yang ada malah kemana-mana. Disaat Fatah dan HAMAS ingin bersatu, di Indonesia malah gontok-gontokan, antara Palestina tetap perlu didukung atau tidak.


**

Mengapa Palestian susah merdeka?. 

Salah satu sebabnya adalah Kepentingan yang berbeda. Dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina, rakyat Palestina tergabung dalam organisasi yang disebut dengan PLO. Mereka kompak sekali. Tetapi ketika terjadi kesepakatan damai dengan Israel pada tahun 1994 di Oslo, dimana PLO mendapatkan wilayah otonomi khusus di Tepi Barat. terjadilah perpecahan di dalam tubuh PLO. Barisan terbelah dua. Satu Faksi Fatah dan Satu lagi Faksi HAMAS. Faksi Fatah mendukung kesepakatan Oslo dan Hamas menolak. 

" Kenapa HAMAS menolak ?". Karena HAMAS tidak mengakui israel sebagai negara. Kalau ada kesepakatan dengan Israel itu artinya mengakui Israel sebagai negara. 

Lantas. keadaan semakin menjadi kacau. Karena masing-masing mengaku sebagai wakil rakyat Palestina. Nah, untuk memastikan siapa yang betul-betul mewakili rakyat Palestina di Tepi Barat, maka diadakan Pemilu. Akibatnya terbelah lagi dua faksi itu menjadi 13 Partai termasuk didalamnya ada Partai Komunis Palestina. Dalam Pemilu di Tepi Barat, Faksi Fatah mendominasi. Faksi Hamas kalah.

HAMAS mendekati rakyat Palestina lewat program sosial, di Jalur Gaza yang dikuasai Israel. Tahun 2005 Israel keluar dari Jalur Gaza, dan dalam proses politik menentukan siapa yang akan memimpin maka tahun 2006 diadakan Pemilu lagi di Jalur Gaza. Hasilnya yang menang adalah Hamas. Tahun 2007 HAMAS merebut kekuasaan dari pasukan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Hal Ini disikapi oleh Israel dengan meblokade Jalur Gaza.

Artinya, di Palestina itu ada dua wilayah yang dikuasai oleh dua faksi. Yang keduanya punya agenda berbeda. Bagaimana mau merdeka kalau diantara dua faksi besar di palestina saja tidak bersatu.

Hal ini mirip, saat waktu kita mau merdeka. Kelompok Islam dan Komunis menolak berunding dengan Belanda. Kelompok Nasionalis dan sosialis memilih jalan perundingan dengan Belanda. Tetapi kita punya Soekarno yang bisa mempersatukan semua golongan.

Sebenarnya, solusinya telah ada, setelah perang Arab-israel tahun 1967 sudah ada solusi yaitu two-state solution. Artinya Israel dan Palestina bisa berdiri sebagai negara berdaulat dan saling berdampingan. Setiap orang yang ada di Israel dan Palestina bebas memilih salah satu negara itu. Dengan demikian, Palestina mengakui keberadaan Israel dan Israel mengakui Palestina sebaga negara berdaulat. 

Tetapi, masalah baru muncul, yaitu Israel menganggap Yerusalem sebagai ibukotanya. Sementara, Secara international hal itu tidak bisa dianggap wilayah Israel karena wilayah Yarusalem timur dicaplok Israel dalam perang 1967. Harusnya Israel keluar dari seluruh wilayah yang dia caplok dalam perang 1967. Tapi, PAMAN SAM justru memindahkan kedutaannya ke Yerusalem dan mengakui wilayah itu sebagai milik Israel. Padahal bagi Palestina, Yarusalem itu ibukota masa depan mereka. OKI juga mendukung Ibukota Palestina adalah Yarusalem.

" Kenapa saling ngotot inginkan Yarusalem?".

Yerusalem adalah simbol politik atas dasar keagamaan yang bisa mempersatukan etnis Yahudi atau Arab Palestina. Maksudnya Wilayah Yarusalem ada dibagian timur, di dalamnya ada Kota Lama Yerusalem dan sebagian tempat-tempat suci agama Yahudi, kristen, dan Islam. seperti Bukit Bait, Tembok Barat, Masjid Al-Aqsa, dan Gereja Makam Kudus. Artinya, siapa yang bisa menguasai Yarusalem maka dia akan bisa mempersatukan etnisnya. Nah, mayoritas penduduk di Yarusalem timur adalah orang Arab.

" Sikap Indonesia bagaimana?".

kita (Indonesia) mengikuti OKI yaitu two state solution. Mendorong terbentuknya negara Palestina berdaulat dan mengakui israel sebagai negara. Tapi selagi Israel tidak mau memberikan kemerdekan kepada Palestina, Indonesia tidak akan mengakui Israel sebagai Negara. Sederhana saja.

Artinya, Penolakan Hamas terhadap perjanjian damai tersebut, karena Israel perlahan mencaplok wilayah Tepi Barat, melanggar perjanjian hukum. Itulah sebabnya, Agak sulit menemukan titik temu, jika asumsi kita menggunakan Klaim secara historis dan teologis, untuk menyelesaikan konflik palestina-Israel. 5 hari saya baca beberapa sumber, saya saja pusing . Saking panjangnya Sejarah Tanah Yang Di Janjikan ini. 

Di situ juga saya berasumsi, selain perintah Allah, Rosulullah memang Manusia yang sangat Jenius, karena memiliki Daya analisis yang tinggi. Sebab, tidak bisa di bayangkan jika Kiblat Ummat Islam tidak di pindahkan, ke Mekkah. 

Saya pengikut dan pecinta Rosulullah SAW. Silakan yahudi atau zionis mengklaim kepemilikian atau pewaris tunggal atas Yerusalem. Tetapi, jangan basahi tangan dengan darah orang-orang palestina yang tidak berdosa.

Apakah Di era yang serba gegas, dengan kemajuan teknologi super Canggih seperti sekarang ini. untuk membuat negara khusus Yahudi, sampai harus ada 7 juta lebih orang yang kehilangan tempat tinggal dan menjadi pengungsi tanpa memiliki status kewarganegaraan yang Jelas?. harus terjadi genosida terlebih dahulu. 

Kami membela dan memperjuangankan nilai-nilai kemanusiaan yang diinjak-injak di palestina yang berkedok hak klaim atas alquds. 

Terakhir, Semasa berjuang bersama PLO, sang legenda Palestina, Yasser Arafat pernah berkata : "ada dua figur dari dua negara yang menopang penuh perjuangan kami. Pertama, Iran melalui Ayatullah Khomeini dan yang kedua, Hafeez Al-Assad yang menjadikan negaranya - Syiria sebagai negara kedua bagi rakyat kami !".

Sekarang Erdogan di Elu-elukan sebagai representasi kepemimpinan kerajaan Ottoman, yang gagah berani. Agar, tidak di persepsikan sedang bermain dramaturgi, Beranikah Erdogan memutuskan hubungan kerjasama di hampir semua sektor dengan Israel?. (Di Bahagian lain Saya Bahas).

Jika tidak berani, berhentilah memframe keheroikan mengutuk serangan Israel pada Al-Quds di media mainstream, yang menunjukkan seolah-olah hebat. 

Indonesia, dulu kita punya Pemimpin yang benar-benar serius membicarakan Palestina, yaitu Soekarno. Selebihnya, hanya mengulang siklus. Apalagi negara-negara Muslim yang Punya uang. Yang di pimpin para sultan-sultan itu. Tidak usah di harap, karena di otak mereka, hanya ada uang dan langgengnya kekuasaan. 

Arab Saudi Misalnya, Dulu ia punya pemimpin Zuhud, tetapi naas nyawanya habis di ujung pelor. Namanya adalah Raja Faisal. Setelah itu, pemimpinnya, hanya anak Inggris dan Amerika, bersaudara dengan Israel. 

Padahal dengan modal cuan, negara-negara kaya di teluk punya posisi tawar untuk mengkonsolidasikan negara-negara Islam, untuk bersatu. Sebagaimana dulu pernah di gaungkan Moammar Qaddafi. Tapi, gagal. Akibatnya Sang Jendral Flombayan itu di bunuh. 

Negara-negara kaya Di teluk adalah negeri penakut. mereka takut sama Tuan mereka Yang bernama Amerika, CS. 

Ayahtullah di Iran, telah memerintahkan Garda Pasukan Revolusinya untuk siap siaga. Hamas sudah mengancam akan melakukan serangan yang lebih besar, jika Tentara zionis enggan meninggalkan Al-Quds. Sayap jidahis Fatah yang selama ini diam sudah turun, menyambut seruan Jihad Hamas. 

Kita tunggu, Mesir dan Yordania membuka pintu perbatasan untuk bantuan logistik dan kesehatan. Kalau az-sisi berani?. Jangan sampai ia juga berpihak pada Israel. 

Salamku Sama king Saud, King UEA dan As - sisi di Mesir, Erdogan, serta negara-negara kaya di teluk. Jika mereka diam membatu, Suruh ganti saja pakaiannya dgn kain Kafan. 

Wallahu a'lam bish shawab.


NB : Referensi : (1). SEBAHAGIAN DI DAUR DARI PENELITIAN SOSIOLOGI POLITIK, DOSEN SOSIOLOGI POLITIK UIN PADANG. (2). DARI ARTIKEL KOMPASIANA, TEMPO DAN BERBAGAI SUMBER BACAAN LAINNYA.


*LONG LIVE PALESTINA🇵🇸
*PALESTINA MERDEKA
*HAMAS - FATAH REKONSILIASI
*PEJALAN SUNYI
*NALAR PINGGIRAN