Bumi adalah Planet yang di Pilih Allah SWT Bagi tumbuh dan kembangnya Manusia, sebagai Panggung drama kehidupan. Padahal, dialam semesta ini, ada triliyunan benda-benda langit Dan jutaan diantaranya mirip dengan bumi.
Namun, sampai saat ini, tidak ada informasi kehidupan di angkasa luar. sepi, Selain Bumi. Karena, Hiruk pikuk kehidupan hanya terjadi disebuah planet kecil, bernama bumi. Disebuah tata surya, dipinggiran sebuah galaksi, berbentuk cakram, bernama bima sakti.
Dalam Al-Qur'an, Allah bercerita tentang bumi yang sudah rusak dan diperbaiki kembali OlehNya, agar digunakan kembali untuk Fase akhirat. Maksudnya, apakah Bumi adalah tempat pergelaran Fase akhirat?. Iya, Bumi adalah tempat manusia diciptakan, dimatikan dan dibangkitkan kembali, (baca : QS. Al-A'raf 7 : 25). Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قَا لَ فِيْهَا تَحْيَوْنَ وَفِيْهَا تَمُوْتُوْنَ وَمِنْهَا تُخْرَجُوْنَ
"(Allah) berfirman, "Di sana kamu hidup, di sana kamu mati, dan dari sana (pula) kamu akan dibangkitkan."
Bumi akan mengalami kerusakan fatal, disebabkan oleh serbuan batu angkasa. Berdasarkan petunjuk dalam Firman Allah SWT (baca : QS. Al-Mulk: 16 dan 17). Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ءَاَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَآءِ اَنْ يَّخْسِفَ بِكُمُ الْاَ رْضَ فَاِ ذَا هِيَ تَمُوْرُ
"Sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan membuat kamu ditelan bumi ketika tiba-tiba ia terguncang?". (16).
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اَمْ اَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَآءِ اَنْ يُّرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَا صِبًا ۗ فَسَتَعْلَمُوْنَ كَيْفَ نَذِيْرِ
"Atau sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan mengirimkan badai yang berbatu kepadamu? Namun kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku". (17).
Allah menghancurkan Bumi ini dengan cara mengirimkan badai berbatu dari angkasa luar, yang akan menyebabkan musnah kehidupan diatasnya, Termasuk manusia. hal ini tidak bisa di konsumsi secara Parsial, diKunyah mentah-mentah. sebab, bisa melahirkan Persepsi bahwa Allah-Lah yang menghancurkan Bumi. Padahal yang mempercepat terjadinya Kehancuran Bumi atau Kiamat adalah Manusia, begitu Kaidah Sunnatullah Bergerak?.
Kerusakan ini adalah kerusakan terparah, yang bakal terjadi sepanjang sejarah bumi yang sudah 5 Miliyar Tahun (kiamat). Namun, bumi tidak hancur total, ia masih berbentuk. Bahkan massanya bertambah dengan material dari angkasa luar. Yang berasal dari bebatuan tersebut, cuman penghuninya binasa, bersama lingkungan hidup yang Fatal.
Sekian juta tahun kemudian, Allah mengembalikan fungsi Bumi, tentu dengan Kaidah-Kaidah Sunnatullah pula, sebagaimana Proses penciptaan Bumi pada awalnya. Bahkan lebih baik dari penciptaan sebelumnya Dan manusia akan dibangkitkan kembali untuk mempertanggung jawabkan segala perbuatannya selama hidup didunia. Hal tersebut tertuang di dalam QS. Ibrahim (48). Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يَوْمَ تُبَدَّلُ الْاَ رْضُ غَيْرَ الْاَ رْضِ وَا لسَّمٰوٰتُ وَبَرَزُوْا لِلّٰهِ الْوَا حِدِ الْقَهَّا رِ
"(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka (manusia) berkumpul (di Padang Mahsyar) menghadap Allah Yang Maha Esa, Maha Perkasa."
Siapakah yang merusak Bumi, benarkah Bencana adalah Kutukan Allah ataukah Akibat perbuatan keji Manusia yang merusak Bumi?. Sebelum kita Jawab, Kita Ketengahkan terlebih dahulu, mengapa Bumi layak menjadi panggung drama kehidupan manusia, mengapa bukan Planet Lain?.
Bumi adalah Planet yang sangat ideal. Agar, bisa terjadi kehidupan, planet ini harus memiliki fasilitas yang bukan main peliknya dan harus terjaga milyaran tahun secara otomatis. Antara lain :
PERTAMA, Bumi harus memiliki daratan. tanpa daratan mahkluk hidup terutama manusia, tidak akan bisa bermukim. Memang selain Bumi, ada Dua Planet yang memiliki daratan, yakni Merkurius dan Pluto (pluto ; sekarang bukan lagi Planet) dan Selebihnya, Tidak memiliki daratan, hanya berisi Gas. Tentu saja tidak bisa dihuni manusia, karena tidak ada tempat berpijak.
Planet pluto misalnya, yang punya daratan. tetapi, entitasnya hanya ada air dan gas yang membeku, disebabkan oleh suhu yang sangat rendah, sekitar minus 328 derajat Celsius. Dipastikan, tidak ada mahkluk hidup yang bisa hidup diplanet tersebut Ataukah Planet Merkurius, yang juga memiliki daratan seperti Bumi. namun, sangat dekat dengan Matahari sehingga suhunya sangat tinggi, bisa melelehkan logam timbal. Tentu tidak ada mahkluk yang bisa tinggal diplanet tersebut. Bahkan dibagian yang berlawanan dengan Planet Merkurius justru membeku. karena, bahagian yang ada dibaliknya terus menerus membelakangi matahari.
KEDUA, sebuah planet, layak dihuni, Jika memiliki air. Bumi sangat berlimpah air. Sekitar 2/3 permukaannya ditutupi air. Sebuah kondisi yang tidak terjadi pada planet lain ditata surya. Planet yang paling jauh dari matahari, membeku. Yang paling dekat dengan matahari, menguap dan mendidih.
Tentang keberadaan air itu sendiri sangatlah misterius. Banyak yang memprediksi air yang ada dipermukaan bumi ini sebenarnya bukan terbentuk dipermukaan bumi, melainkan datang dari luar angkasa. Mengapa demikian?, karena air yang sedemikian banyak itu, memerlukan proses pembentukan yang bukan main berbahaya. Harus melewati suatu ledakan raksasa yang bisa membahayakan bumi.
Air atau H20 terbentuk karena reaksi hidrogen dengan oksigen dalam tekanan yang sangat tinggi. Bertemunya hidrogen dan oksigen menimbulkan panas yang luar biasa dahsyatnya, menyemburkan api dan lalu menghasilkan air (H2O). Kita tidak bisa membayangkan, bagaimana proses terciptanya air yang berjumlah milyaran kubik ini, menutupi permukaan bumi?
Maka, banyak ilmuan yang berpendapat bahwa air yang ada dipermukaan bumi ini sebenarnya adalah kiriman dari luar angkasa. Datang dalam bentuk bongkahan-bongkahan es membeku seperti komet yang menyerbu bumi. Air beku itu sendiri terbentuk di zaman purba alam semesta, yakni ketika bertemunya hidrogen dan Oksigen diluar angkasa sana. Bongkahan-bongkahan es itu dikirim Oleh Allah melalui proses sunnatullah ke Planet Bumi, agar terjadi kehidupan dibumi Dan air kiriman itu tetap dipertahankan menetap dibumi. Sebagaimana yang terdaoat dalam QS. Al-Mu'minun ; 18. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَاَ نْزَلْنَا مِنَ السَّمَآءِ مَآءً بِۢقَدَرٍ فَاَ سْكَنّٰهُ فِى الْاَ رْضِ ۖ وَاِ نَّا عَلٰى ذَهَا بٍ بِۢهٖ لَقٰدِرُوْنَ
"Dan Kami turunkan air dari langit dengan suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di Bumi, dan pasti Kami berkuasa melenyapkannya."
Bahagian akhir dari ayat dalam Q.S. Al-Mu'minun ini, Allah mewarning kita. Jika Allah mau menghilangkan Kembali air yang berlimpah dibumi ini, terlalu gampang (baca: Hukum Sunnatullah) ; proses Sunnatullahnya, dengan cara merubah jumlah pancaran matahari lebih panas dari sekarang. maka, air akan lebih cepat menguap dan sulit kembali ke bumi?. Cara lain agar air lenyap dari bumi adalah mengurangi gaya gravitasi bumi, sehingga molekul-molekul air akan terus terbang lebih tinggi dan tidak akan jatuh ke bumi atau dengan mengubah berat molekul air, agar lebih ringan. Sehingga awan akan melayang lebih tinggi karena ringan.
Hal penting juga adalah kemampuan bumi untuk mempertahankan keseimbangan mekanisme, yang ada didalamnya. Seperti penyedian air bersih. misalnya, bumi memiliki mekanisme penyulingan air yang sangat mengangumkan. Tidak kurang dari 400 Miliyar ton air disirkulasi setiap tahun.
Air dari seluruh daratan bumi mengalir ke lautan - Muara terakhir perjalanan air. Dilautan terjadi proses biokimiawi dari ekosistem laut untuk membersihkan kembali. Dalam waktu bersamaan, air itu diuapkan oleh panas matahari menjadi awan. Terjadilah penyulingan air secara besar-besaran setiap tahun. Awan itulah yang digiring ke wilayah-wilayah yang membutuhkan air bersih diseluruh permukaan bumi dan turun sebagai hujan.
Bayangkan saja, berapa banyak energi yang terlibat dalam penyulingan dan pendistribusian ratusan milyar ton air. Berkenaan dengan itu, Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah : 22
الَّذِيْ جَعَلَ لَـكُمُ الْاَ رْضَ فِرَا شًا وَّا لسَّمَآءَ بِنَآءً ۖ وَّاَنْزَلَ مِنَ السَّمَآءِ مَآءً فَاَ خْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزْقًا لَّـكُمْ ۚ فَلَا تَجْعَلُوْا لِلّٰهِ اَنْدَا دًا وَّاَنْـتُمْ تَعْلَمُوْنَ
"(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu, janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui."
Di ayat yang lain, bagaimana angin membawa awan-awan berisi air hujan. Hal itu terdapat di QS. Al-A'raf: 57. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَهُوَ الَّذِيْ يُرْسِلُ الرِّيٰحَ بُشْرًاۢ بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهٖ ۗ حَتّٰۤى اِذَاۤ اَقَلَّتْ سَحَا بًا ثِقَا لًا سُقْنٰهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَاَ نْزَلْنَا بِهِ الْمَآءَ فَاَ خْرَجْنَا بِهٖ مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ ۗ كَذٰلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتٰى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
"Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran."
KETIGA, Faktor lain yang menjadikan bumi sebagai planet yang layak untuk dihuni adalah atmosfer.
Dibumi tersedia atmosfer yang mengandung oksigen dan kadar yang pas dan seimbang. Tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Jumlahnya sekitar 21% dari udara yang tersedia. Yang terbanyak adalah nitrogen, yaitu 78%. selebihnya adalah gas karbon dioksida dan sejumlah kecil gas-gas lain.
Kadar oksigen ini bertahan sekitar 21%, sesuai dengan kebutuhan kehidupan mahkluk bumi. Jika kurang dari itu akan bermasalah pada pernafasan. Sebaliknya, kalau melebihi secara radikal akan menyebabkan proses oksidasi dibumi berjalan tidak seimbang. Diantaranya, tingkat kebakaran dan keroposan logam-logam bakal melonjak secara drastis.
Bahkan keterangan Al-Qur'an, Atmosfer ini adalah atap bumi yang menyelimuti dan menjadi pelindung dari serbuan benda atau energi yang berbahaya dari luar angkasa. Lapisan Ozon, dibagian atas atmosfer juga berfungsi untuk Mahkluk hidup dibumi dari serbuan Ultraviolet. Lapisan magnetosfernya melindungi dari pancaran gelombang elektromagnetik dari angkasa luar. Lapisan ionosfernya berfungsi sebagai praktek telekominikasi.
Atmosfer yang setebal 1000 km ini benar-benar suatu desain selimut planet yang luar biasa dan bermanfaat buat kehidupan didunia.
KEEMPAT. Tentang angin, gunung-gunung dan lembah juga telah diatur sesuai presisi untuk memungkinkan terjadinya kehidupan dibumi.
Andaikkan Bumi ini tidak memiliki Gunung dan lembah. maka, permukaan bumi akan selalu diterjang badai berkecepatan ratusan kilometer perjam. Kenapa?, karena putaran permukaan bumi yang seperti gasing, telah menyebabkan angin sangat kencang diatmosfernya.
Lantas, mengapa itu tidak terjadi?. Karena, angin itu dihalangi dan diperlambat oleh permukaan bumi yang tinggi rendahnya oleh gunung dan lembah. Dalam waktu yang bersamaan juga dipengaruhi oleh tekanan udara diberbagai wilayah, akibat rotasi bumi yang memiliki kemiringan 23,5 derajat. Hal itu berdasarkan Firman Allah SWT dalam QS. An-Naml: 88, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَتَرَى الْجِبَا لَ تَحْسَبُهَا جَا مِدَةً وَّهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَا بِ ۗ صُنْعَ اللّٰهِ الَّذِيْۤ اَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍ ۗ اِنَّهٗ خَبِيْرٌ بِۢمَا تَفْعَلُوْنَ
"Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan. (Itulah) ciptaan Allah yang mencipta dengan sempurna segala sesuatu. Sungguh, Dia Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
KELIMA, Penyedian berbagai kebutuhan makanan. Berbagai jenis tanaman dan pepohonan menghasilkan buah-buahan, sayuran, umbi-umbian, biji-bijian dan beraneka ragam kebutuhan manusia. Dari itulah kita membutuhkan sumber karbohidrat, protein dan lemak nabati.
Disisi lain juga, Allah menyediakan berbagai macam hewan dan binatang ternak. Mulai dari berbagai jenis ikan yang hidup diperairan dan samudera, binatang-binatang yang hidup didaratan sampai pada beragam unggas yang beterbangan. Semuanya memberikan ragam makanan hewani.
Dan yang terpenting adalah kebutuhan tersebut memiliki mekanisme otomatis untuk berproduksi secara berkelanjutan. Kecuali, manusia sudah merusak tatanan keseimbangan ekosistem yang ada. Maka, rusaklah mekanisme alamiah itu dan rusak pula sumber-sumber makanan kita, sebagaimana Firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah: 164. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ وَا خْتِلَا فِ الَّيْلِ وَا لنَّهَا رِ وَا لْفُلْكِ الَّتِيْ تَجْرِيْ فِى الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّا سَ وَمَاۤ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنَ السَّمَآءِ مِنْ مَّآءٍ فَاَ حْيَا بِهِ الْاَ رْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيْهَا مِنْ کُلِّ دَآ بَّةٍ ۖ وَّتَصْرِيْفِ الرِّيٰحِ وَا لسَّحَا بِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَآءِ وَا لْاَ رْضِ لَاٰ يٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ
"Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti."
Jika di baca dengan tenang, tidak terburu-buru. Maka, kita menemukan, bagaimana kehancuran bumi sebagai panggung drama kehidupan mahkluk hidup, hancur akibat ulah tangan kita sendiri (Manusia). Kehancuran tak akan bisa terelakan, jika semua Fasilitas dan Instrumen yang menunjang keberlanjutan hidup dan kehidupan telah di lacuri.
Kongklusi dari Uraian ini adalah " Bumi tidak akan cukup untuk di bagi bersama. Manusia sudah terlalu banyak, untuk sumber daya yang terlalu sedikit", begitu Doktrin Robert Malthus, kepada barat. Maka, dunia pun berubah menjadi rimba raya. Beradu kuat, untuk menguasai Sumber daya.
Sejak itu, kompetesi sudah menjadi bahasa sosial, ekonomi dan politik. Watak dunia adalah keserakahan, hampir tidak ada kemungkinan untuk saling berbagi. Akibatnya, 25% penduduk bumi di belahan utara dan barat, menguasai 75% kekayaan bumi bagian selatan dan timur. Sementara, 75% penduduk bumi di belahan Timur dunia, harus berbagi atas 25% kekayaan alam yang tersisa.
padahal, bahagian terbesar kekayaan bumi, dititip Tuhan di belahan bumi bagian selatan dan Timur. Inilah, Imprealisme atau Penjajah, mereka menciptakan kesejahteraan diatas penderitaan bangsa lain. Dan uniknya, dunia Islam Selalu Menjadi Korbannya?.
Dari Manakah Informasi-Informasi ini didapatkan?. "Membacalah, agar tidak terus menerus menyalahkan Tuhan".
***
--DULU, BUMI ADALAH SEBUAH ENTITAS MATI--
Dulunya, Bumi ini Mati. Kemudian Allah SWT menghidupkannya, yaitu ketika
Allah mengirimkan Bongkahan-Bongkahan Es dari angakasa luar ke planet bumi,
sehingga Planet bumi memiliki sumber air dimana-mana. Sejak itulah bumi yang
mati berproses menjadi hidup. Hal itu berdasarkan Firman Allah SWT, "Ketahuilah bahwa Allah yang menghidupkan bumi setelah matinya
(kering). Sungguh, telah Kami jelaskan kepadamu tanda-tanda (kebesaran Kami)
agar kamu mengerti". (QS. Al-Hadid: 17)
Di ayat lain, Allah menyebut bahwa HidupNya Bumi disebabkan oleh
turunya Air ke permukaan, "Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya, Dia memperlihatkan
kilat kepadamu untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan
air (hujan) dari langit, lalu dengan air itu dihidupkannya bumi setelah mati
(kering). Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
kaum yang mengerti". (QS. Ar-Rum: 24)
Di ayat yang lainnya lagi, Allah lebih jauh mengatakan bahwa Ketika air
di siramkan ke bumi. maka, tanahnya bergerak dan kemudian menjadi subur, "Dan sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya, engkau melihat bumi
itu kering dan tandus, tetapi apabila Kami turunkan hujan di atasnya, niscaya
ia bergerak dan subur. Sesungguhnya (Allah) yang menghidupkannya pasti dapat
menghidupkan yang mati; sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu". (QS.
Fussilat: 39).
Artinya, Air menjadi kunci bagi munculnya kehidupan. Tanpa air,
tidak ada kehidupan. Karena itu, tidak heran jika Allah SWT dalam banyak ayat
menjelaskan bahwa kehidupan ini memang sangat terkait dengan air. Bahkan Allah
memulai segala kehidupan ini berasal dari air, "Allah menumbuhkan Tanaman dari
air, Allah menciptakan hewan dan binatang dari air. Bahkan Allah menciptakan
Manusia pun dari air.
Tentang Tumbuhan, Misalnya berdasarkan Firman Allah SWT,
الَّذِيْ جَعَلَ لَـكُمُ الْاَرْضَ مَهْدًا وَّسَلَكَ لَـكُمْ فِيْهَا
سُبُلًا وَّ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَآءِ مَآءً ؕ فَاَخْرَجْنَا بِهٖۤ
اَزْوَاجًا مِّنْ نَّبَاتٍ شَتّٰى
"(Tuhan) yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu, dan
menjadikan jalan-jalan di atasnya bagimu, dan yang menurunkan air (hujan) dari
langit." Kemudian Kami tumbuhkan dengannya (air hujan itu) berjenis-jenis
aneka macam tumbuh-tumbuhan." (QS. Ta Ha: 53)
Tentang Hewan, Misalnya. Allah SWT berfirman,
وَاللّٰهُ خَلَقَ كُلَّ دَآبَّةٍ مِّنْ مَّآءٍ ۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ
يَّمْشِيْ عَلٰى بَطْنِهٖ ۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّمْشِيْ عَلٰى
رِجْلَيْنِ وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّمْشِيْ عَلٰٓى اَرْبَعٍ ؕ يَخْلُقُ
اللّٰهُ مَا يَشَآءُ ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرٌ
"Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian
ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki,
sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa
yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS.
An-Nur: 45)
Tentang Manusia Juga, Allah SWT berfirman:
وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ الْمَآءِ بَشَرًا فَجَعَلَهٗ نَسَبًا وَّ
صِهْرًا ؕ وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرًا
"Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan
manusia itu (mempunyai) keturunan dan musaharah dan Tuhanmu adalah Maha
Kuasa." (QS. Al-Furqan: 54).
Begitulah Allah menghidupkan Bumi, dan menghidupkan berbagai jenis
mahkluk didalamnya dari air yang dikirmkan ke planet ini. Maka, Planet ini
menjadi Hidup dan berproses untuk menjaga keberlasungan hidupnya selama
bermilyar tahun, sampai sekitar jutaan tahun lalu muncullah spesies terbaik
yang bernama manusia dam terus mengalami proses penyempurnaan hingga abad
moderen.
Dari Ihwal diatas kita dapat mendasarkan argumentasi kita, bahwa semua Fasilitas Bumi, Untuk Manusia. Mengapa?. Karena, Puncak dari segala Proses terjadinya Bumi adalah untuk menyonsong
kehadiran Manusia. Mahkluk yang diperkirakan baru muncul, tidak sampai 10 juta
tahun yang lalu. Hal itu berdasarkab Firman Allah SWT, "Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi
untukmu, kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi
tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah:
29).
Allah sendiri yang menginformasikan bahwa semua yang ada dimuka bumi
untuk manusia secara Kolektif. Dengan kata lain, seluruh proses yang mendahului
lahirnya spesies manusia dimuka bumi ini adalah persiapan untuk menyonsong
hadirnya Mahkluk mulia bernama manusia.
Tetapi, diperlukan waktu untuk persiapan menyongsong Manusia?. Di
perkirakan, Hampir 5 Miliyar Tahun. Sedangkan Manusia, baru hadir sekitar 10
juta Tahun yang lalu. Bahkan manusia moderen, diperkirakan baru puluhan tahun
yang lalu. persiapan yang siapkan Allah, antara lain: pertama, menyiapkan
tempat hidup manusia berupa daratan. Kedua, kebutuhan utama agar kehidupan berlansung, yaitu air dan udara. Ketiga, segala jenis makanan. Kemudian akhirnya
dijadikanlah kebutuhan sekunder dan Tersier :
Berdasarkan hal itu, Allah SWT berfirman dalam Q.S. Fussilat: 9 dan
10.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قُلْ اَئِنَّكُمْ لَتَكْفُرُوْنَ بِا لَّذِيْ خَلَقَ الْاَ رْضَ فِيْ يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُوْنَ لَهٗۤ اَنْدَا دًا ۗ ذٰلِكَ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ
"Katakanlah, "Pantaskah kamu ingkar kepada Tuhan yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan pula sekutu-sekutu bagi-Nya? Itulah Tuhan seluruh alam". (9)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَجَعَلَ فِيْهَا رَوَا سِيَ مِنْ فَوْقِهَا وَبٰرَكَ فِيْهَا وَقَدَّرَ فِيْهَاۤ اَقْوَا تَهَا فِيْۤ اَرْبَعَةِ اَيَّا مٍ ۗ سَوَآءً لِّلسَّآئِلِيْنَ
"Dan Dia ciptakan padanya gunung-gunung yang kukuh di atasnya. Dan kemudian Dia berkahi, dan Dia tentukan makanan-makanan (bagi penghuni)-nya dalam empat masa, memadai untuk (memenuhi kebutuhan) mereka yang memerlukannya". (10)
Artinya, Selama masa persiapan itu, bumi memang mengalami perkembangan
secara bertahap. Jika menggunakan terma Qur'an. maka, untuk mempersiapkan tempat
Huni manusia, Allah menciptakan dalam Dua masa. Sedangkan untuk menyediakan
makanan, Allah melakukannya dalam 6 masa.
para ahli ilmu geologi pun, menganalisis kurang lebih hampir sama
dengan Tahapan yang diInformasikan Al-Qur'an. Menurut mereka, "Awalnya Bumi
sangat Panas, karena merupakan bagian dari matahari yang memisahkan diri.
Ketika dalam proses pendinginan, bumi memperoleh Material dari luar angkasa. Diantaranya
adalah batuan logam dan jumlah air yang sangat besar. Inilah yang menjadikan
Bumi berbeda dengan Planet lainnya, apalagi posisinya sangat strategis dari
jarak matahari".
Besi Misalnya adalah jenis logam yang tidak ditemukan diplanet lain.
Logam ini menurut para ahli datangnya dari luar angkas dan menetap di Bumi.
Lantas kita tau bahwa logam terdebut sangat penting untuk menunjang berbagai
kegiatan manusia ; Q.S. Al-Hadid : 4 dan 25.
Di ayat lain, Al-Qur'an sangat banyak menjelaskan tentang berbagai
fasilitas kehidupan manusia yang ditunddukan pada manusia, antara Lain : Q.S. Al-Hijr : 20. Q.S. Al-Nahl: 14 dan 12. Q.S. Al-Furqon : 47. Q.S. Luqman : 20. Q.S. Al-A'raaf : 10
--BERSAMBUNG--
*RST
*Samar Cakrawala
*Pejalan Sunyi
* Coretan Nalar Pinggiran
lalu apa yang anak cucu kita nanti katakan bang...
BalasHapusjika saat mereka lahir bumu ini tak sesegar,tak seeindah
dulu lagi?
salam senjaria
Sampaikkan saja kenyataan ini. Bahwa pendahulunya, kerap melacuri Bumi. Sehingha kalian hanya menikmati puing.
HapusSalam..!