Mengenai Saya

Rabu, 19 Agustus 2020

APA FAKTA SOSIAL TANDINGAN : VALENTINE DAY



Dalam konteks ilmu sosial, tepatnya Sosiologi, fenomena Valentine Day ini hadir sebagai sebuah fakta sosial. Karena itulah saya teringat dengan Guman Emille Durkhiem, " Fakta Sosial, harus dijelaskan dengan Fakta Sosial lainnya".

Perdebatan akan dihela lagi di lini massa sampai media massa, mereka akan berdebat, seperti Kata Naga Bonar, "Dari berunding ke berunding, NICA tetap Masuk Juga". 

Sungguh kita "heran" banyak anak muda yang antusias pada hari yang mereka istilahkan dengan "kasih sayang". Ada yang marah pada "fakta sosial ini", tapi tradisi ini tetap bertumbuh kembang.

Saluran Paling Rasional tentang Hal ini adalah memberikan "tandingan" atas Fakta sosial tersebut. Tetapi apa tandingannya?, Entahlah.

Ada yang berguman, hari Kasih sayang itu tiap hari. Tapi Usulan itu kemudian menjadi basi. Alternatif satu-satunya adalah kembali kepada keluarga sebagai ujung tombak dalam memberikan jalan untuk memaknai tentang hari kasih sayang tersebut.

Namun, ada baiknya juga kita menoleh pada tradisi yang berkembang Di Iran, kita bisa mendedah Ibrah pada Iran.

Di iran, setiap tanggal 1 Zulhijjah di peringati sebagai hari kasih sayang versi mereka. 1 Zulhijjah ini adalah hari pernikahan Imam Ali Bin Abi Thalib R.A dan Sayyidatuna Fatimah Az-Zahrah binti Muhammad yang Agung itu. Justru, biasannya orang Iran akan melansungkan pernikahan pada tanggal 1 Zulhijjah untuk mendapat berkah. Yang lelaki berniat menjadi suami seumpama Sayydina Ali, yang perempuan berikrar mau menjadi Istri panutan serupa Sayyidatuna Fatimah Az-zahra, perkawinan mereka direstui langit dan bumi.

Valentine day sebagai sebuah fakta sosial, harusnya di antisipasi dengan Fakta sosial lainnya.

"Kamu Syi'ah, yah?", Jika mengambil hal baik dari negeri Para mullah, selalu dilekatkan pada mazhab mayoritasnya, sebaik diskusinya Bubar saja, tutup buku.

Dengarkan, dulu, duhai Mawar.!

Saat Orang-orang mengomentari valentine day. Bahkan merebak lintas dunia, dari maya ke nyata . Tentang sejarahnya, tentang kulitnya, tentang isinya, tentang semua pernak perniknya.

"Lalu kita bicara tentang apa?", tentang usulan-usulan yang berakhir pada konsepsi, pada tempurung yang tidak lebih besar dari otak. Bukalah sedikit Cakrawala berpikir kita.

Tak Tahu kah kita, beberapa pesohor dunia mengambil angka Cantik untuk menikah. Sebutlah, misalnya, bintang filem cantik Sharon Stoen yang menikah dengan Bronstein. Bintang Filem "Bohay" Pamela Anderson yang mengikat janji dengan Tommy lee. Meg ryan dan Dennis Quaid, ketika ditanya, "mengapa mereka memilih menikah di tanggal 14 Februari?". Hari valentine day. "agar cinta terus bersemi", kata mereka. Pernikahan mereka sebentar, beberapa saat kemudian, bubar. Pilihan hari mereka, mungkin tepat (bagi mereka), tapi orang-orangnya yang salah. "Wrong man, right day".

Lalu lihatlah, sejarah Taj Mahal. Pada sosok Kaisar Mughal Syah Jahan. Mereka tak mengenal Valentine day. Tapi sampai maut menjemput nyawa istrinya, mereka tetap merayakannya setiap hari. Bahkan sejarah memberikan pesan, bahwa syah jahan hingga nanti tetap merayakan hari kasih sayang dengan istrinya itu. Kisah mereka di kenang hingga kini. Bangunan yang tertinggal menjadi landmark cinta.

Demikian, Duhaiii Mawar sorgawi.

* Coretan : 14 Februari 2020
* Pena Nalar Pinggiran (Rst)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar