Mengenai Saya

Selasa, 13 Desember 2022

-DIALOG SEORANG DOSEN DAN MAHASISWA-


Beliau (Roger Garaudy) pernah bercerita : "Aku mengajar di Universitas Shorbon yang terkenal di Prancis itu.

Pada suatu hari, salah seorang mahasiswiku meminta dariku sedikit waktu dan bertanya. Dia bertanya kepadaku dengan pertanyaan ini,

Mahasiswi : "Anda adalah dosen saya. Dan saya sangat antusias membaca buku-buku berharga karya Anda dan juga makalah-makalah Anda, sebagaimana saya bersemangat menghadiri materi kuliah yang Anda ajarkan. Ada yang mengundang penasaranku. Anda selalu menyebut-nyebut seorang pribadi Muslim yang bernama ALI !. Siapa dia sejatinya ?. Dan mengapa dia begitu istimewa dan mempengaruhimu sedemikian dalam ?.

Aku menjawabnya : "Ali adalah anak paman Nabi Islam yaitu Muhammad. Suami putri tercintanya, dan Panglima perangnya yang gagah perkasa. (Ingat peristiwa saat Nabi akan hijrah, yang menggantikan posisi Nabi SAW di tempat tidur, perang Badar, Uhud, Khondaq, Khaibar dll ; pen). Ali adalah orang kedua dalam Islam setelah Muhammad dan juga adalah Khalifahnya. Dia pemilik kepribadian yang unik, luar biasa tiada tara. Aku akan bertanya kepadamu untuk menjelaskan siapa sejatinya Ali, atau paling tidak mengenalkan kepadamu secuil dari keagungannya".

Mahasiswi :  "Silahkan.!".

Aku berkata kepadanya : "Seandainya kamu sedang menyeberang jalan. lalu, tiba-tiba sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menabrakmu, apa kira-kira yang akan terjadi padamu ?".

Mahasiswi : "Aku pasti mati seketika atau koma !.

Aku lanjutkan :  "Baik. Seandainya kamu terjatuh dari apartemen tingkat empat, apa kira-kira yang bakal kamu alami ?".

Mahasiswi :  "Sama. Aku akan mati seketika atau tak sadarkan diri !"

Aku berkata : "Orang itu (Ali), diserang disaat dia sujud dalam shalat dengan pukulan pedang tajam hingga pedang itu menghunjam ke dalam tulang tengkoraknya dan mengenai otaknya. Lalu, apa yang kamu prediksi tentang kondisi Ali ?.

Mahasiswi : "Pasti mati seketika. Atau paling tidak dia akan kehilangan kesadaran !".

Aku berkata :  "Coba bayangkan !. Orang itu ternyata tidak tewas dan tidak juga kehilangan kesadarannya sedikit pun. Pukulan pedang tajam dan beracun itu telah menembus ke sarang otak. Otak yang menjadi memori kesadaran dan pengetahuan serta hikmah. Tetapi, dia tidak sedikit pun kehilangan kesadarannya. Atau mengalami apa yang layaknya dialami manusia lain dalam kondisi seperti itu.

Sehari setelah kejadian pemukulan mematikan itu, dan di atas ranjang tempat Beliau terbaring. Ranjang kematian, sementara pukulan mematikan itu mulai merasuk ke inti otak. Di saat seperti itu dia berwasiat kepada putranya Al Hasan. Sebuah wasiat yang teragung, yang pernah dikenal sejarah peradaban ummat manusia secara absolut.

Sebuah wasiat yang mengandung hikmah, nasihat dan kasih sayang. Ali tetap dalam kesadarannya yang utuh. Dia menuliskan sebuah wasiat terindah yang ditulis seorang ayah untuk putranya di sepanjang sejarah ummat manusia.

Mahasiswi itu bertanya sambil terlihat pada wajahnya kekaguman :  "Apa yang ada dalam wasiat itu ?," tanyanya kepadaku.

Aku akan ceritakan secuil dari wasiat itu untukmu. Ali berpesan kepada Al-Hasan putra sulungnya : 

"Wahai putraku. Berlemah lembutlah kepada Tawananmu (Abdurrahman bin Muljam, pembunuh Beliau maksudnya)!.  Berbelas kasihlah kepadanya, dan perlakukan ia dengan baik. Beri dia makan, dari makanan yang kamu makan, dan beri dia minuman dari minuman yang kamu minum. Jangan kau ikat kedua tangan dan kakinya. 

Jika nanti aku mati. Maka, tegakkan hukuman Allah atasnya. Bunuh dia dengan sekali pukulan. Jangan kamu bakar dia, jangan kamu cincang dia. Karena, aku mendengar Rosulullah SAW, kakekmu bersabda ; "Jangan kamu mencincang siapapun, sekalipun dia Anjing Galak".

Dan Jika Aku Nanti Sembuh dan Hidup. Maka, akulah yang paling berhak mengurusnya dengan memaafkannya. Dan aku lebih mengerti, apa yang harus aku lakukan. 

Wahai Al Hasan dan Al Husain, aku wasiatkan kepadamu berdua dengan ketaqwaan kepada Allah. Dan jangan rakus dunia, walaupun, dunia merayumu. Jangan bersedih atas bagian dari dunia, yang tidak kalian dapat. Bertutur-katalah dengan jujur dan berbuatlah untuk pahala. Jadilah kalian lawan si ZHALIM dan pembela si teraniaya."

Roger Garaudy berkata : "Ketika aku bacakan wasiat itu, aku saksikan kedua bola mata mahasiswiku itu berlinang air mata sambil mendengarnya dengan penuh khidmat.

Sekarang dia telah mengetahui : MENGAPA AKU TERKAGUM-KAGUM KEPADA SEORANG AGUNG YANG BERNAMA ALI.!

Filosuf agung dan penulis hebat itu wafat. Beliau sangat dikenal dengan sikapnya yang anti-pati kepada Zionis Israel, dan karenanya dia mengalami banyak kesulitan baik di negerinya sendiri Prancis maupun di Eropa.

Beliau wafat hari Rabu (13 Juni 2012) di sebuah distrik di Paris dalam usia lebih dari 99 tahun. Roger Garaudy meraih gelar Doktor di Universitas Sorbon dengan Desertasi bertajukkan Teori Pengetahuan Materialisme pada tahun 1953 M. Lalu, juga meraih gelar Doktor dalam bidang Kebebasan di Moskow pada tahun 1954 M. Dia mengumumkan Islamnya pada tahun 1982 M di Islamic Center di Jenewa.

NB ; Makassar, 29/09/2020 


*Pustaka Hayat
*Rst
*Pejalan Sunyi
*Nalar Pinggiran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar