Namanya Becce, profesi Tukang Cuci, sesekali mencari barang-barang bekas. Imel, janda setengah Tua, kerjanya sehari-hari berjualan makanan anak-anak dipekarangan sebuah sekolah Dasar. Baco, Demikian nama anak muda itu. sejak akil balig kerjanya cuman satu, mencari belut ditepi sawah. Demikian dengan kawannya arifin yang kadang-kadang juga menanam jagung sambil berjualan KP (Kupon putih) atau Togel.
Mereka adalah sebahagian insan manusia yang luput dari perhatianmu. Tidak kau tegur, tidak kau sapa, apatahlagi (sekedar) berbagi senyum pada mereka.
Lalu belakangan, datanglah Ustad keren, cakep tapi Bodoh atau kurang pengetahuan Umum . Oleh Ustad ini, Becce, Imel, Baco dan arifin, Cs. disapa, diberi senyum, diayomi dengan "kasih sayang". Becce, Imel, baco dan arifin bosan dengan kerasnya pertarungan kehidupan, merasa dihargai.
Baru kali ini mereka disapa dengan seorang Ustad (walaupun Cakep, keren tapi Bodoh atau kurang pengetahuan), menyapa dan tersenyum kepada mereka. Tetiba, kita berteriak, "jangan ikuti Ustad Beleng", dia tidak akan bisa membawa kalian ke sorga.!
Becce, Imel, Baco, Arifin dan Cs. Kemudian kita maki, kita cerca, kita hujat, bahkan tak sekedar itu, " harapan mereka terhadap Kehidupan dan Sorga kita ludahi".
Jangan salahkan mereka, suatu ketika mereka akan mencari Ustad (paling) bodoh atau kurang pengetahuan.!!
Lantas, apa hubungan Tulisanmu dengan Foto Si manis Dian Sastro Wardoyo, kau posting tengah malam menjelang tidur lagi.?.
Tidak ada. Tidak ada sama sekali. Paling melihat senyumnya itu saja, bertambah pancaran Si Dian. Cantik Bak purnama Bulat penuh. Bayangkan bila Ia cemberut.!.
*Pejalan Sunyi
*Pustaka Hayat
*Rst
*Nalar Pinggiran


Tidak ada komentar:
Posting Komentar