Mengenai Saya

Kamis, 16 Maret 2023

RIUH TRANSGENDER : CITIZEN JOURNALISME


Beberapa waktu lalu, ada kawan yang bertanya. Tentang Berita yang riuh soal polemik Trans Gender, yang Ia sandarkan pada ketidakproporsionalan sebuah hukum. Seperti, seseorang yang telah mengkoversi Gendernya. Maka, hukum yang berlaku atasnya adalah Hukum pilihan Gendernya. 

Kita tidak bisa menghukumi Manusia, seperti kita Menghukumi Sperma. Sekalipun Manusia dari sperma. Sama seperti hukum pada Ulat, tidak bisa di gunakan pada Kepompong, sekalipun Kepompong berawal dari Ulat?.

Oke, sekarang saya mengikuti LogikaMu, bahwa seseorang yang awalnya adalah lelaki, tetapi memilih menjadi wanita. Maka, hukum yang berlaku atasnya adalah hukum wanita. 

Di indonesia, Seorang lelaki menjadi perempuan, bukan lagi hal tabu. Sudah mutawattir, soal itu. Bahkan, Di Barat dianggap sebagai HAM. 

Sekarang, saya Tanya, seseorang yang mengkonversi Jenis kelaminya dari Penis ke Vagina ; apakah Dia bisa Haid, apakah dia layak mengandung dan melahirkan?. Apakah jenggotnya tidak tumbuh?. Apakah Sistem Otaknya tidak menstimulus Rangsangan ketika melihat cewek seksi?. Dsb.

Jika tidak bisa. Artinya Dia tidak konsisten pada pilihan Gendernya. Mestinya, saat dia memilih gendernya. Maka, semua ekosistem Pilihan gendernya harus ada. Masa dia pilih vagina. Tapi, tidak bisa Haid. Lalu, Engkau mau menerapkan Hukum apa atasnya?. 

Di titik itulah, Dia di kembalikan pada Hukum awal kejadiannya. 

Seseorang yang fitrahnya adalah lelaki, kemudian merubahnya menjadi wanita. secara medis tidak akan bisa merubah hormon dan semua Ekosistem kelaki-lakiannya, agar tersistem sebagai wanita. Sekalipun Jenis kelaminya sudah di rubah. 

Makanya diantara kritikannya Qur'an adalah orang yang mengganti asal usul kejadiannya ; "Fa la Yughoirunna khalqohu (mereka akan merubah-rubah asal usul penciptannya). 

Sama ketika ada yang tanya, bagaimana jika perempuan Jadi Imam Sholat?. "Boleh". Tapi, bagaimana ketika dia menjadi Imam sholat, tetiba dia Haid. Dia sudah mempersiapkan solusinya atau tidak?. Sementara, potensi untuk haid itu ada dan tidak bisa di program, Ia Natural. Makanya, yang jadi imam sholat adalah lelaki. karena, tidak ada potensi Haid ketika menjadi Imam sholat. 


*Nalar Pinggiran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar