Mengenai Saya

Kamis, 16 Maret 2023

SEANDAINYA - POEISI 4

Seandainya kau adalah buku, aku ingin kau segera dicetak ulang, sesudah aku melewatkan edisi pertamamu. 

Seandainya kau adalah buku, aku ingin menyelamimu dengan seksama, mengejamu dengan mataku, hingga kantuk menjemput, dan kau terpelanting dalam pelukku. 

Seandainya kau adalah buku, izinkan aku menjunting edisi keduamu, agar bisa kuperbaiki sedjumlah kesalahan pada edisi pertamamu.

Seandainya kau adalah buku, tak perlu lagi ku memberitahumu, sebesar apa aku bisa mencintaimu. 

Seandainya kau adalah buku, aku tak perlu kacamata dan lampu menyala untuk membacamu. 

Seandainya kau adalah buku, maka aku akan selalu bisa menemukanmu, meski entah kapan. 

Seandainya kau adalah buku, hari ini aku ingin membakarmu. 

Seandainya, engkau tahu ; Debu yang melekat di buku itu seperti rindu, gampang bikin sesak paru-paru.

Seandainya engkau Tahu ; Sendirian, aku dan engkau adalah buku yang kesepian. Bersamamu, kita bisa menjadi perpustakaan.

Demikianlah, Mencintai Buku, sama dengan Memeluk Dunia. Mencintai perempuan yang mencintai buku. maka, sama dengan memeluk dunia dan seisinya. Perempuan dan buku kerap sama, dalam menciptakan jatuh cinta. 

Tetapi, Diantara 1000 yang baru, hanya ada satu Perempuan yang mencintai Buku. 

Itupun sudah ada yang punya.


Makassar, 28 Desember 2016


*Pena Koesam

*Nalar Pinggiran


Tidak ada komentar:

Posting Komentar