Fidel Castro Dan Chee Guevara banyak terilhami dengan ide dan gagasan Bung Karno dalam membangun sistem politik Negara Cuba .
Tanggal 3 agustus kemarin Kuba memperingati hari kelahiran Fidel Castro sang pemimpin revolusi yang lahir di tahun 1926.
Sejak memimpin Kuba tahun 1959 Fidel Castro telah mengubah negerinya menjadi salah satu yang terdepan dalam menentang kesewenangan Blok Barat pimpinan AS.
Tentunya Amerika Serikat berusaha menyingkirkan Castro dengan segala cara. Sedikitnya 638 kali upaya CIA untuk membunuh Castro.
Di bawah kepemimpinan Fidel Castro, Kuba berhasil meningkatkan kualitas hidup rakyatnya. Mulai dari pemberantasan buta huruf dan peningkatan kualitas pendidikan hingga pemenuhan layanan kesehatan. Bukan hanya mencukupi kebutuhan akan tenaga medis, bahkan Kuba memiliki dokter dan tenaga medis dalam jumlah yang sangat banyak. hingga mampu mengirim dokter ke berbagai negara yang membutuhkan. Terhitung Sejak tahun 1960-an, sementara USA mengirimkan ratusan ribu tentara yang membunuh jutaan manusia di seluruh dunia, Kuba mengirim lebih dari 200.000 dokter dan tenaga medis lainnya ke berbagai negara.
Kuba adalah salah satu negara dengan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakatnya. Dulu ada pasien malpraktek di Indonesia yang bernama Aguan di beri tawaran oleh dubes Kuba di Jakarta untuk di rawat di Havana secara gratis asal bisa di berangkatkan ke sana pulang pergi.
Banyak yang menuntut ilmu kedokteran disana, termasuk warga Indonesia, biaya pendidikan kedokteran gratis, setelah lulus, untuk waktu 2 tahun, mereka diwajibkan menyumbangkan ilmunya pada masyarakat.
Raul Castro, adik Fidel Castro memang tidak seketat kakaknya. Dia lebih fokus ke peningkatan ekonomi antara lain mulai menyerahkan pertanian kepada petani swasta dan koperasi demi menggenjot produksi. Juga mencabut larangan beberapa produk AS. Tapi secara garis besar tetap melanjutkan arah kepemimpinan fidel. hubungannya dengan iran juga baik.
Fidel Kastro adalah sahabat dekat Bung karno terdepan dalam mendrikan organisasi negara nonblok menangkal hegemoni Blok barat yang dipimpin USA.
Fidel Castro, Si Flamboyan asal Cuba, di sidangkan dalam sebuah pengadilan ketika rencana kudetannya yang pertama tidak berhasil, Castro berteriak dengan lantang di pengadilan : " Historia Me Absolvera (biarlah sejarah yg membebaskanku)". Demikian kira-kira maksud Tokoh yang berjanggut dan bercambang ini.
Castro benar, sejarah hampir selalu tentang para pemenang. Risalah dan kisah orang besar, yang hidup dan pemikirannya sangat inspiratif bagi generasi berikutnya. Tapi karena pilihan politiknya tidak sejalan dengan pilihn politik pemegang kekuasaan, "orang-orang ini di letakkan dalam Footnote sejarah". Namun tetap, setiap yang inspiratif itu akan muncul oleh perjalanan waktu-setidaknya Begitu Kata Ernest Hemingway dalam salah satu Novelnya. Sekuat apapun daya upaya, pemegang kekuasaan politik menghilangkan ketokohan seseorang, melawan waktu adalah sebuah kemustahilan.
Pernah suatu ketika, wartawan Senior Almarhum Rosihan Anwar mengatakan Bangsa ini Brengsek, dalam sebuah artikelnya, tokoh pers yang di juluki Begawan Pers indonesia tersebut mengatakan : " Mr. Asaat dan Syafrudin Prawiranergara, tidak pernah di sebut, orang-orang tidak mengenal mereka lagi. Maka saya bilang selama ini, bangsa kita brengsek.
* Pustaka Hayat
* pejalan sunyi
* Rst
* Nalar Pinggiran



Tidak ada komentar:
Posting Komentar