Mengenai Saya

Kamis, 01 Juni 2023

- KATANYA MANUSIA ?-

Seorang Filosof - Penyair Besar Iran, 'Saadi Siradzi', yang bertutur Bahwa " Anak Adam adalah satu dalam penciptaan. Jika salah satu bagian anggota tubuh sakit. maka, seluruh badan ikut merasakan sakit. Engkau yang hatinya tidak tersentuh penderitaan orang lain, tidak sepantasnya disebut "Manusia".

Kata-Kata Saadi Itu diabadikan dengan Tulisan Emas dengan Huruf besar, yang di pajang dalam salah satu ruangan dikantor PBB, di tuliskan dalam Bahasa parsi dan diterjemahkan kedalam Bahasa Inggris. 

Berkenaan dengan itu, Saya ingat dengan status kawan yang mengatakan, "Biasanya seseorang yang merasakan lapar, tentu lebih dulu menyiapkan makanan untuk dirinya bukan menghayati lapar orang selainnya". Dalam pemikiranku, hal ini adalah gagasan paling minim (alamiah atau basic need). ketika ia memperturutkan siklus alamiahnya. Tetapi, setingkat lebih baik (dalam narasi moralitas) melalui 'gerak kehendak', seseorang akan memberikan orang lain makan, meski dirinya juga lapar. 

Sifat altruis itu dapat muncul dari kekuatan (otoritas) kehendak, ia sedikit menekan gerakan alamiah alam (perutnya yang lapar), sampai kemampuan ambang batas fisiologisnya (batas tingkat laparnya). 'Dawkins' mengatakan, bahwa altruisme adalah sebuah ego spesies. artinya spesies suatu makhluk, memiliki kesadaran kelompok. Sementara kita tahu, kesadaran hanya dimiliki oleh spesies yang berpikir, yaitu manusia. Sampai disini, saya lebih suka menyebut altruisme yang dikatakan Dawkins adalah naluri alamiah yang kerap kita sebut insting.

Naluri terendah pada hewan sekalipun saat lapar, masih mendahulukan menyuapi makanan pada anak-anaknya, bukan malah menyantapnya sendiri. Bahkan terkadang makanan itu di telan terlebih dahulu, nanti dimuntahkan lagi untuk disuapkan pada anak- anaknya. Karena, mengangkutnya tidak cukup pakai mulutnya. Itu hewan!. Manusia bagaiamana, apa memang Mau sama dengan spesies Binatang?. 

Maka, untuk yang benar-benar kesulitan makan, kadang memiliki kesadaran untuk menyediakan makan untuk yang lain. Karena, lapar sudah bukan penderitaan bagi dia. seperti, Ulat kecil menjadi naga karena kenyang, dan seekor garuda menjadi lalat karena lapar.

Lapar ialah jalan untuk berdamai dengan tubuh. Karena, Setiap manusia memiliki binatang buas di dalam dirinya, siapa yang dapat mengendalikannya, maka ia termasuk orang-orang yang memperoleh kemenangan.

Ada yang namanya pencerahan dan ada yang namanya Kesadaran. Kesadaran itu kesempurnaan yang diperoleh melalui cahaya Iluminasi, begitu tutur 'Suhrawardi'. kesadaran yang paling tinggi ialah Rasionalitas. Maka, Pencerahan yang dicapai Dawkins ialah memang Insting yang diperoleh sebelum mencapai Kesadaran Dan dalam tahap Kesadaran juga ada 3 tingkatan kesempurnaannya : Kesadaran Imajinasi ruh, Kesadaran Imajinasi Akal, dan Kesadaran Imajinasi Jiwa. Namun bagi orang beriman kesadaran pada tahap Imajinasi ruh, bukanlah kesadaran melainkan hanyalah Pencerahan. Sedangkan kesadaran mengikuti 4 tahapannya : Tahapan Ruh sebagai energi, Ruh sebagai Ilmu, Ruh sebagai Bentuk Imaginal, dan Ruh sebagai Wujud Intelektif. 2 tahapan kesadaran terakhir itulah yang disebut KESADARAN RASIONALITAS.

Dalam Kesadaran Rasionalitas, Kita Bisa bertemu Tuhan DiamanaPun dan Kapanpun. Banyak orang ingin bertemu Tuhan, tetapi tak tahu di mana tempatnya, karena memang Tuhan tidak memiliki tempat. sebab, Dia adalah wujud Maha Ghaib. Namun pada dasarnya kita bisa bertemu Tuhan setiap saat. Dimanakah kita bisa menemukan-Nya?. " Di tempat orang-orang yang kelaparan".

Dalam suatu hadits qudsi Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya Allah swt berfirman, pada hari kiamat, Wahai anak Adam, Aku memohon makanan padamu, tetapi engkau tidak memberi-Ku makanan?’. Ia menjawab, ‘Ya Rabb, bagaimana aku memberi-Mu makanan, sedangkan Engkau adalah Pemilik alam semesta?’. Allah swt menjawab ; ‘Apakah engkau tidak mengetahui bahwa, hamba-Ku si fulan memohon makanan kepadamu, dan engkau tidak memberinya makanan, tidakkah engkau mengetahui, jika engkau memberinya makanan, engkau akan menemukan Aku disisinya." (H.R. Muslim).

Itulah sebabnya, saya kerap mendengungkan bahwa Sholat yang gagal adalah Sholat yang tidak menjadi perisai diri dari Ego, yang lebih banyak didominasi Pikiran frued, serta Sholat yang gagal menjadi Piranti Sosial, Ekonomi, budaya, pendidikan, politik, dsb. Sholat tidaklah dipandang cukup sebagai Jalan menuju Tuhan. Padahal Allah mengecam orang yang Sholat, tetapi lalai. (Baca q.s. Al-Ma'un). 'Munir Mulkan' menyebutnya sebagai Trans Human. bahwa sholat sejatinya perjalanan (dalam Istilah tasawuf disebut tarekat) kesadaran yang menapaki tangga-tangga kesadaran menuju kesadaran Ilahia - Kesadaran Rasionalitas. 


Makassar, 03 Maret 2019


*Pustaka hayat

*Pejalan sunyi

*Rst

*Nalar Pinggiran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar