SYEKH MULKAN IBNU MULKAN JABAREL adalah seorang ahli ilmu Islam yang termashur. Pada tahun 1889, ia menulis kitab perihal ketuhanan yang kontroversial di Andalusia. Kitab itu setebal 1000 halaman. Berkat kitabnya, Syekh Mulkan Ibnu Mulkan Jabarel diburu, darahnya dihalalkan. Ia didakwa sesat. Tapi, Syekh Mulkan Ibnu Mulkan Jabarel selalu selamat dari incaran maut.
Judul Kitabnya aneh, yakni “Kitab Tata Cara Memotong Daging Sapi”. Tapi apakah benar ajaran Syekh Mulkan Ibnu Mulkan Jabarel itu berbahaya?. Ya berbahaya!. Berbahaya bagi kekuasaan. Mengusik kemapanan kaum agamawan atau elite-elite agama yang busuk, yang gemar mengumpulkan dan memperalat orang, lalu “menjual massa” atau “menjual jamaah”-nya pada politik praktis, pada tokoh politik, atau pengusaha-pengusaha.
Meski dikenal sebagai ahli keilmuan Islam yang mumpuni, Syekh Mulkan Ibnu Mulkan Jabarel tidak mengajar di universitas. Ia seorang petani. Memiliki perkebunan yang luas. Ia tuan tanah yang kaya raya. Ratusan orang menjadi buruh di perkebunannya. Meski begitu, Syekh Mulkan Ibnu Mulkan Jabarel adalah seorang dermawan. Ia banyak mengentaskan kemiskinan di sekitar kehidupannya. Mengangkat anak-anak yatim sebagai anak-anak angkat. Dan menghimbau orang supaya bersikap kritis pada kekuasaan yang seringkali memanfaatkan dan memperalat siapa saja.
Baginya kekuasaan yang ingin dipatuhi sepatuh-patuhnya adalah berhala. Sikap kritis itu - bagi Syekh Mulkan Ibnu Mulkan Jabarel adalah sikap ketuhanan, yang merupakan perluasan dari nama-Nya yang disebut “al-‘alim” (yang maha mengetahui), tetapi yang halus dan teliti (al-latif).
Itulah sebabnya sehingga kekuasaan terganggu. Apalagi Syekh Mulkan Ibnu Mulkan Jabarel itu kaya, berilmu, mengayomi yang lemah, banyak pekerjanya yang setia. Bisa mengancam kekuasaan. Namun Syekh Mulkan Ibnu Mulkan Jabarel yang hidupnya sederhana dan bersahaja, tak pernah ingin berkuasa. Ia sangat tidak menyukai kekuasaan, apalagi kekuasaan politik atau kekuasaan atasnama agama. Ia didakwa sesat oleh para elite agama. Para elite agama yang hidup di bawah asuhan kekuasaan politik.
Kesesatan didakwakan padanya setelah ia menerbitkan kitabnya yang masyhur perihal ketuhanan dan busuknya kekuasaan insan, berjudul “Kitab Tata Cara Memotong Daging Sapi”. Kitab karangan Syekh Mulkan Ibnu Mulkan Jabarel dibakar di mana-mana. Dianggap kitab yang dituntun setan. Kekuasaan mendukung pembakaran “Kitab Tata Cara Memotong Daging Sapi” karya agung Syekh Mulkan Ibnu Mulkan Jabarel. Sehingga kitab tersebut tak lagi ditemukan. Tapi sejumlah murid Syekh Mulkan Ibnu Mulkan Jabarel masih menyimpan kitab gurunya tersebut secara diam-diam. Dirahasiakan hingga bergenerasi-generasi kemudian. Sampai suatu zaman, kitab itu dapat kembali terbit dan tersebar ke seluruh dunia secara terbatas. Namun masih saja dicurigai, dianggap sesat sejumlah agamawan.
“Sebab siapa saja yang membaca kitab itu, akan meruntuhkan sikap kekuasaan di dalam dirinya. Lalu menjadi kritis, tegas, punya sikap hidup yang jelas, dan culas atas segala bentuk penindasan dan kesewenang-wenangan,” ujar Ais.
Kawan-kawan mengindentikasi Ais, bukanlah orang sembarangan. Mereka menganggap Ais adalah seorang pertapa. Di zaman android, Ais bertapa di belantara dunia maya, katanya 😂. Itu di nyatakan sahabatnya yang bernama Amin. Amin telah menginformasikan hal itu kepada Alam dan Ayyub. Ais mengaku telah membaca lembaran-lembaran kitab kuno tersebut. Menurut Ais, di dalam kitab itu dikisahkan sejumlah hewan. Di antaranya yang paling penting adalah anjing.
“Apakah di dalam kitab itu dijelaskan juga perihal orang-orang cerewet?” tanya Ayyub. Kedua matanya melotot. Rambutnya keriting. Kulitnya arang.
“Ya! Dikisahkan juga perihal orang-orang cerewet pada zaman Nabi Musa, ialah mereka yang terus menerus mempertanyakan bagaimana caranya memotong seekor sapi,” ujar Ais.
“Kisahkan perihal anjing dalam kitab itu!” desak Ayyub.
Ais mengubah posisi pantatnya di kursi.
“Begini,” katanya. Ia melanjutkan bersama asap rokok. “Dalam “Kitab Tata Cara Memotong Daging Sapi”, karya agung Syekh Mulkan Ibnu Mulkan Jabarel, disebutkan anjing yang liar Ialah anjing yang tidak makan dari piring mewah seorang tuan. Anjing yang juga terdapat dalam ayat suci dan sabda seorang nabi. Menurut tafsir Syekh Mulkan Ibnu Mulkan Jabarel, ada anjing liar yang gonggongnya tetap nyaring meski sekarat, dan nekat. Bukan anjing piaraan yang tunduk-patuh pada sang tuan, Gonggongan kecil, dan mengamuk menurut perintah si tuan.”
“Lantas di mana kaitan anjing dan Tuhan, anjing dan kekuasaan, anjing dan tata cara memotong daging sapi? Kenapa sapi, kok tidak kelinci?” tanya Ayyub.
“Dengarkan dulu! Ada anjing yang liar menggonggong tiap saat, menyalak membentur dinding-dinding jalan, menjilat malam dengan keberanian, mengamuk tatkala tempat-tempat liarnya diusik, dan diancam. Dewa pun tak ragu diterkamnya. Anjing liar dibesarkan di jalanan. Bukan dalam kurungan, bukan dalam rumah megah atau istana.”
“Dalam kitabnya, Syekh Mulkan Ibnu Mulkan Jabarel menjelaskan, bahwa tatapan anjing itu tajam, teliti, dan awas. Tidak mau tunduk dalam kegelapan, menyala-nyala mengintai mangsa, menyorot kecurangan yang disembunyikan secara licik komplotan binatang rendah, bermental recehan, dan para penjilat.”
Ayyub mendengarkan dengan seksama. Di kepalanya tergambar skenario pementasan. Ia bayangkan pipi-pipa siluman melobangi lautan dengan limbah, kemudian muncul sosok perempuan cantik dengan tubuh yang terlumuri oli. Tiba-tiba Alam bertanya. Kedua matanya tajam menyala, mengawasi keadaan dengan seksama.

.jpeg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar